Mohon tunggu...
Aleena Khansa2410
Aleena Khansa2410 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Besar untuk Generasi Mendatang

24 Oktober 2024   07:39 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:43 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selain itu, program lain seperti pemeriksaan kesehatan calon pengantin sebelum menikah juga diterapkan. Tujuannya adalah untuk memastikan calon ibu dalam kondisi kesehatan yang baik sebelum hamil, mengurangi risiko kekurangan gizi dan anemia, yang merupakan penyebab utama stunting pada bayi yang baru lahir. Kementerian Agama juga mendukung kebijakan ini dengan mengharuskan calon pengantin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan minimal tiga bulan sebelum pernikahan.

Kolaborasi Lintas Sektor

Salah satu aspek penting dalam upaya penurunan stunting adalah kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam mengatasi masalah ini. Misalnya, Rakornas Percepatan Penurunan Stunting yang diadakan setiap tahun menjadi wadah bagi pemerintah untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam merumuskan strategi yang lebih efektif. Selain itu, insentif fiskal juga diberikan kepada pemerintah daerah yang berhasil menurunkan angka stunting di wilayah mereka.

Program "Kampanye Cegah Stunting" di berbagai media juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi dan perawatan kesehatan sejak dini. Edukasi ini diharapkan dapat mengubah pola asuh dan kebiasaan masyarakat dalam memberikan asupan makanan kepada ibu hamil dan anak-anak.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meski telah terjadi penurunan angka stunting, tantangan besar masih menanti. Indonesia merupakan negara dengan populasi yang sangat luas dan beragam, sehingga kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan dan gizi masih menjadi hambatan besar. Beberapa provinsi di Indonesia, terutama di wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua, masih mencatat angka stunting yang tinggi. Wilayah-wilayah ini umumnya memiliki akses terbatas terhadap air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan yang memadai.

Selain itu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia juga memberikan dampak negatif pada upaya penanganan stunting. Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan selama pandemi menyebabkan banyak anak-anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stunting di beberapa wilayah.

Dengan keberlanjutan program-program ini dan inovasi kebijakan yang lebih tepat sasaran, diharapkan Indonesia dapat mencapai target bebas stunting dalam beberapa tahun ke depan. Hanya dengan generasi yang sehat dan tumbuh dengan baik, Indonesia dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun