Mohon tunggu...
Alea Zakki
Alea Zakki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi menulis dan membaca buku. Itu sesuai dengan kepribadian saya yang introvert. Tulisan yang saya sukai adalah fiksi romantisme. Lagu yang saya favoritkan adalah lagu religi dan romansa anak remaja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romantis Karena Kamu

5 Juni 2024   20:54 Diperbarui: 5 Juni 2024   21:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mawar merah. Sumber: Peggychoucair dari Pixabay.

Gadis itu merasa kacau karena perasaannya membuat Jimi sedih dan kecewa. Begitupun Jimi yang masih berkaca-kaca dengan perasaan sedih seraya berkendara. Jalan yang dilalui menjadi basah dan licin. Tepat dari arah kanan sebuah mobil menabrak kencang motor off-road Jimi. Membuat lelaki itu terpental ke tengah jalan dan terlindas mobil dari arah sebaliknya.

Hujan pun semakin deras menghujani tubuh Jimi yang tak bernapas. Darah bercecer larut tergenang air. Sementara itu Rika sedang berada di sebuah mobil grab dengan wajah murung. Beberapa kali dirinya mengirim pesan ke ponsel Jimi namun masih ceklis satu.

Sesampainya di rumah, sang Ibu menelpon. Diberitahukanlah kabar musibah yang baru saja menimpa Jimi. Hati Rika seketika remuk mendengar hal itu. Gadis itu langsung bergegas pergi lagi ke rumah sakit di tengah hujan deras.

Setibanya di sana, dia langsung menghampiri Ibu dan Tante Yuna.

“Ibu, Tante. Gimana kondisi Jimi?” tanya Rika cemas seraya mengerutkan dahinya.

Tante Yuna menjelaskan kronologi kecelakaan yang dialami oleh Jimi. Dirinya mengalami luka yang cukup parah dengan kaki patah dan gegar otak. Sekarang lelaki itu masih ditangani oleh dokter.

Di lorong rumah sakit ketiganya menunggu di luar. Rika termenung mengingat kenangan bersama dengan Jimi. Banyak hal indah yang mereka lewati sejak kecil. Walaupun persahabatan mereka terjalin karena persahabatan ibu mereka. Hati Rika saat ini bagai dicabik-cabik karena Jimi yang mengalami musibah. Sama halnya yang dirasakan oleh Tante Yuna.

Penanganan selesai, dokter keluar dari ruangan tempat Jimi beristirahat. Mereka bertiga pun sudah bisa masuk untuk melihat keadaan Jimi. Anak muda itu masih belum sadar dari komanya.

Semalaman sudah, Rika dan Tante Yuna menemani Jimi di samping ranjang tidurnya. Paginya Rika diminta pulang oleh Tante Yuna. Gadis itu kembali berkuliah dengan perasaan sedih dan murung. Rasanya tidak ada penyemangat hidup saat Jimi terbaring lemah di rumah sakit.

Selama kuliah berlangsung, hambar untuknya mengikuti perkuliahan di kampus. Banyak lelaki yang mendekati Rika saat dirinya murung. Tak seperti biasanya, hari ini Rika tidak memberikan sepatah kata pun untuk menolak perasaan mereka. Dua lelaki tampan yang sudah berlutut itu bagaikan angin lalu ditinggal begitu saja olehnya.

Dalam benak Rika, dirinya tidak membutuhkan lelaki romantis kecuali Jimi. Dirinya sendiri saja sudah cukup romantis untuk mempertahankan persahabatannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun