Mohon tunggu...
Aldy Permana Putra2
Aldy Permana Putra2 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IPB University

Saya memiliki tingkat literasi yang tinggi, dan tertarik dalam bidang jurnalistik. Di kampus Saya juga mengikuti lembaga pers mahasiswa yaitu Koran Kampus IPB.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Ekonomi Islam Menekan Inflasi dan Mendorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

11 Maret 2024   17:25 Diperbarui: 11 Maret 2024   17:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengendalian Inflasi hendaknya perlu ditekan secepat mungkin, karena jika inflasi terjadi dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, untuk itu islam memiliki solusi tersendiri dalam menangani masalah ini. Kesuksesan berjalannya konsep ini perlu dilakukan oleh pemerintah dengan menjalankan beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal, dan non moneter. kebijakan pemerintah (kebijakan fiskal) maupun otoritas moneter (kebijakan moneter) merupakan bagian dari upaya mengendalikan inflasi. 

1. Kebijakan Fiskal 

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang sangat penting bagi negara sejahtera. kebijakan ini mencakup pengeluaran pemerintah untuk kepentingan umum, pajak dan pinjaman untuk menstabilkan ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat. Menurut Umer Chapra terdapat 2 strategi untuk menekan inflasi yaitu: Pertama, perbaikan moral (yang dikejar bukan hanya dimensi material tapi juga dimensi spiritual). Kedua, distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata. Ketiga, penghapusan riba. Kemudian untuk mendukung konsep tersebut diperlukan instrumen yang dapat mendukung suatu kebijakan agar berjalan maksimal, diantaranya : Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, Mengontrol kebijakan mengenai tarif pajak, Mengoptimalkan penghimpunan dan pemanfaatan zakat, mengenakan biaya atas dana yang menganggur (cost of idle fund), dan yang terakhir menggunakan prinsip bagi hasil pada setiap transaksi atau segala jenis usaha dan meninggalkan bunga.

2.  Kebijakan Moneter  

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dipegang oleh bank sentral dalam mengelola jumlah uang yang beredar melalui instrumen moneter. Harapannya dengan instrumen tersebut, peredaran uang dapat terkontrol dan stabil. Untuk penerapan kebijakannya bank sentral dapat melakukan tiga kebijakan, yaitu: Pertama, Kebijakan Diskonto (discount policy) yaitu kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Kaitannya dengan bank syariah yaitu dengan menaikkan dan menurunkan tingkat nisbah bagi hasil, Kedua Operasi Pasar Terbuka yaitu dengan kebijakan bank sentral dengan jalan membeli dan menjual surat-surat berharga. Sehingga bisa menarik atau menyalurkan uang dalam rangka pengendalian uang yang beredar di masyarakat, dan ketiga Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy) yaitu kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Setelah melakukan kebijakan perlu hal Untuk menjaga stabilitas tingkat harga dalam perekonomian islam, ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan yaitu: Segala bentuk riba, tidak diperbolehkan untuk menimbun uang, Permintaan uang digunakan untuk keperluan transaksi yang tidak riil dan berjaga jaga, transaksi talaqqi rukban, dan transaksi kali bi kali. 

Islam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai tren berkelanjutan yang dihasilkan dari faktor-faktor produksi yang signifikan yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, Islam menganggap pertumbuhan ekonomi sebagai fitur penting. Selain itu, perubahan ekonomi terdiri dari kegiatan produktif yang mencakup semua yang sangat terkait dengan pemerataan distribusi. Pertumbuhan, dalam arti pertumbuhan dan perkembangan manusia, cenderung terjadi dalam skala yang lebih besar, baik material maupun spiritual.

Dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, berkembang pula konsep ekonomi islam yang didasari Al-Qur'an, sunnah dan pemikiran ulama islam terdahulu. Selain itu, beberapa dasawarsa ke belakang yang berhubungan dengan kondisi negara Muslim yang terbelakang sangat membutuhkan adanya perhatian khusus dari segi strategi maupun perencanaan pembangunan ekonomi negaranya. Hal ini berkaitan dengan kemajuan materi sehingga dapat menunjang kematangan spiritual untuk melihat pembangunan ekonomi sebagai salah satu pondasi pertumbuhan kematangan manusia. Terdapat tujuan penting yang menjadi prioritas meliputi stabilitas ekonomi, keadilan distribusi pertumbuhan dan ketersediaan tenaga kerja berupa sumber daya manusia. Islam juga memiliki dasar filosofis dalam pertumbuhan ekonomi, beberapa diantaranya ialah : 

1. Tauhid rububiyah, proses pernyataan dasar hukum Allah untuk merancang model pembangunan yang berasaskan nilai-nilai Islam.

2. Keadilan, yakni meratanya pembangunan ekonomi. 

3. Khalifah, yaitu manusia-manusia merupakan wakil Allah di muka bumi yang diberi tugas untuk mengelola dan diamanahkan sumber daya alam untuk kemakmuran kemaslahatan umat manusia.

4. Tazkiyah, merupakan proses menyucikan manusia-manusia terkait dengan hubungannya dengan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun