Kontes Ikan Cupang Hias
Dalam beberapa tahun ke belakang, dunia percupangan diramaikan dengan makin banyaknya variasi warna dari ikan cupang. Di kalangan pehobi, varian warna ikan cupang terdiri dari warna solid, nemo (perpaduan warna merah dan oranye seperti ikan nemo), multicolour (memiliki warna beragam yang terdiri lebih dari 3 warna), blue rim (dominasi sisik putih, dengan sirip warna biru), copper (memiliki sisik berwarna tembaga), avatar (memiliki kulit berwarna hitam dengan sedikit sisik totol berwarna biru) dan lain sebagainya. Warna-warni yang indah tersebut merupakan hasil pengembangbiakan silang dan selektif.
Sebelum merebaknya varian warna ikan cupang hias, ikan cupang kerap kali diadu secara fisik untuk menunjukkan cupang terkuat. Namun, sejalan dengan makin banyaknya varian warna ikan cupang, peraduan fisik ikan cupang lambat laun bergeser menjadi peraduan mental. Kini, kontes ikan cupang sedang tren di dunia percupangan.
Di kalangan pehobi, kontes ikan cupang dikenal ada dua jenis, yaitu kontes ikan cupang SNI (Standar Nasional Indonesia) dan IBC (Internasional Betta Congress). Secara umum, penilaian kontes ikan cupang SNI dilihat dari tiga kriteria, yaitu bentuk fisik ikan (proporsionalitas bentuk tubuh antara sirip atas/dorsal, sirip bawah/anal, dan sirip ekor/caudal), mental, dan warna ikan. Penulis melihat, SNI 7735:2018 dapat dijadikan panduan oleh penyelenggara kontes untuk penilaian ikan cupang.
Ikan cupang yang sudah pernah menang kontes tentu memiliki daya jual yang lebih tinggi daripada ikan cupang biasa. Maka, tidak heran kontes ikan cupang makin menjamur dengan jumlah peserta yang terus meningkat. Bahkan, di masa pendemi ini, ada kontes ikan cupang yang dilakukan secara virtual.
Peluang Bisnis Ikan Cupang Hias
Merebaknya tren ikan cupang hias membuka peluang usaha untuk meraup cuan (untung). Berdasarkan pengamatan penulis, saat ini terdapat banyak breeder (pembudidaya) ikan cupang di Indonesia yang memasarkan ikan cupangnya melalui media sosial. Metode pemasarannya pun beragam, dari penjualan konvensional hingga sistem lelang.
Kendati bila dilihat secara fisik ikan cupang tergolong kecil, namun ternyata harganya bisa "selangit". Harga jual ikan cupang hias sendiri bervariasi, biasanya tergantung warna dan agresivitasnya. Ikan cupang hias umumnya dijual dari harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Namun, bila warna ikan cupang tersebut dinilai langka dan istimewa (top grade), harga jualnya bisa sangat tinggi. Apalagi bila didukung dengan prestasi hasil memenangkan berbagai kontes, tidak sedikit para kolektor ikan cupang hias yang berani menggelontorkan uangnya hingga jutaan rupiah!
Penulis melihat, peluang bisnis ikan cupang cukup menjanjikan. Apalagi, membudidayakan ikan cupang membutuhkan waktu yang relatif singkat. Proses pemijahan hanya berlangsung 2-3 hari, dan 4 bulan kemudian anak ikan cupang sudah dapat dijual kembali.
Penulis mencoba menghitung secara kasar. Katakanlah breeder membutuhkan modal awal senilai 500.000 rupiah untuk satu pasang indukan cupang grade menengah. Dari satu kali pemijahan, indukan cupang dapat bertelur hingga 500 butir. Bila persentase menetas adalah 50%, maka satu kali pemijahan dapat menghasilkan 250 ekor burayak (anak ikan). Dari 250 ekor burayak, katakanlah yang berhasil hidup hingga dewasa 50%-nya, yaitu sebanyak 125 ikan. Bila dari 125 ikan tersebut terdapat sekitar 20% (25 ekor) ikan grade seharga seratus ribuan, maka dalam kurun waktu 4 bulan, breeder dapat meraih omzet minimal 2.5 juta rupiah.
Tentu, hitungan diatas hanyalah hitungan kasar. Untuk membudidaya ikan cupang, breeder juga perlu memperhitungkan modal untuk media pemijahan, pakan, hingga obat-obatan. Dan, menurut penulis, modal yang paling penting adalah kesabaran, karena membudidaya ikan tidak sama dengan rumus matematika yang dapat menghasilkan jawaban pasti.