Mohon tunggu...
Ricardus A.B Asbanu
Ricardus A.B Asbanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memotret luka dalam aksara

Menulis adalah perjalanan paling pilu, berjejak dan awat dalam balutan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Puntung Rokok Papa dan Selendang Mama

17 Desember 2023   12:04 Diperbarui: 17 Desember 2023   12:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Koleksi Pribadi diolah melalui Canva Editor 

Setelah menyeduh kopi, menyeruputnya lalu meletakkan kembali diatas sambil menarik nafas begitu dalam. 

" Ah begitu lega, begini kalau Papa mungkin tanyakan senikmat apa menyeruput kopi sambil menghisap rokok, dan jika ada mama aku ingin tanya senikmat apa kopi ketika diseduhi disaat lelah " 

Cinta dan kerinduan adalah energi purba dari kehidupan dia tak pernah berakhir. Aku mesti sadar dan sabar bahwa segala sesuatu itu sudah dijadwalkan Tuhan melalui takdir, dan untuk segala sesuatu itu ada waktunya. 

Sengatan dingin begitu mengerikan kopi yang hanya tersimpan dalam detik hampir membeku dalam gelas, aku menarik selimut dari pangkuan bantal lalu menutup badanku sehangat mungkin. 

"Memang benar dingin bisa diusir dengan selimut dan api unggun tapi rindu hanya dapat dibayar dengan temu namun dia akan tetap sebab saat itu juga rindu sudah menjadwalkan temu lain. 

"Pa... Ma.... Sudihkah kita bertemu di suatu malam yang melarutkan kita di dalam mimpi, lalu tawa itu kita rajut, dan peluk itu kita dekap " 

" Aku menanti sambil memeluk puntung itu serta berselimut selendang meringkuk dalam tangis"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun