Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang memiliki tema Bhaktiku Negeri. Program ini merupakan perluasan konsep dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekaligus pengalaman berharga bagi para mahasiswa Kegiatan PMM ini dimulai dari bulan Juli hingga Agustus 2024 dengan kurun waktu 30 hari.Â
Kegiatan ini diikuti oleh sebagian besar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dikarenakan kegiatan ini merupakan program wajib oleh kampus untuk mahasiswa yang menempuh studi S-1 atau Strata 1 baik secara perorangan atau kelompok dengan tujuan agar bisa memberikan manfaat pada masyarakat.Â
Program PMM Bhaktiku Negeri menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan tinggi yang terintegrasi. Di balik struktur katanya yang khas, program ini menghidupkan pendekatan pembelajaran praktis yang membawa manfaat konkrit bagi komunitas, sehingga mahasiswa memperoleh nuansa pengalaman yang tak ternilai harganya melalui perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai inisiatif secara bersama-sama.
Bertepatan pada bulan Juli 2024, Gelombang 7 Kelompok 16 PMM UMMÂ 2024 telah dimulai dengan anggota kelompok tim PMM yaitu Jago Yudha Muhammad C.P.R. (202210340311199), Nisyya Salsabilah (202210140311297), Tussina Bilqis Sakinah (202210140311087), Azura Kejora Bumi Wijaya (202210140311119), dan Dyana Saputra (202210140311081) yang didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Ir. Mahar Faiqurahman, S.Kom, M.Â
Kegiatan PMM yang dilaksanakan di lokasi SD Negeri 1 Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan tema Eksplorasi Kreativitas Pemberdayaan Lingkungan. Salah satu program utamanya adalah pemanfaatan barang bekas menjadi barang-barang yang berguna seperti tempat sampah.
Dalam era modern ini, meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi sampah telah mendorong banyak pihak untuk mencari cara kreatif dalam pemanfaatan barang-barang bekas. Salah satu metode yang inovatif dan berguna adalah mengubah barang bekas menjadi tempat sampah yang fungsional.Â
Pembuatan tempat sampah dari bahan bekas tidak hanya berkontribusi pada pengurangan limbah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan tangan. Artikel ini akan membahas berbagai ide kreatif untuk membuat tempat sampah dari bahan bekas serta manfaatnya bagi lingkungan dan para siswa.Â
Oleh karena itu, kami Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 7, Kelompok 16 tahun 2024, melaksanakan kegiatan pemanfaatan barang bekas berupa pembuatan tempat sampah di SDN 1 Ampeldento. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa SDN 1 Ampeldento sebagai peserta aktif dalam proses pembuatannya.
Dalam konteks ini, pembuatan tempat sampah dari kaleng bekas cat menjadi salah satu fokus utama program kerja kelompok kami. Tempat sampah yang dibuat tidak hanya tempat sampah biasa saja melainkan tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya yaitu organik dan non organik.Â
Sehingga secara tidak langsung mengajarkan para siswa-siswi mengenal jenis-jenis sampah. Kaleng bekas cat yang biasanya dianggap sebagai limbah dapat diubah menjadi tempat sampah yang berguna dan memiliki nilai seni.Â
Proses ini dimulai dengan pembersihan dan persiapan kaleng, yang melibatkan penghilangan label dan cat lama untuk memastikan permukaan bersih dan aman. Selanjutnya, kaleng tersebut dicat dan dihias dengan berbagai teknik kreatif, seperti penggunaan stiker atau corak untuk memberikan tampilan yang menarik dan sesuai dengan tema lingkungan.
Selama workshop di SDN 1 Ampeldento, siswa-siswi dilibatkan dalam setiap tahap pembuatan, dari persiapan kaleng hingga proses dekorasi. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan mereka keterampilan praktis dalam mendaur ulang barang bekas, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pengelolaan sampah dan perlindungan lingkungan.Â
Pada program kerja ini yang melibatkan siswa, kami berharap dapat memupuk rasa tanggung jawab lingkungan serta memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendidik. Hasil akhir dari kegiatan ini ialah tempat sampah yang bukan hanya memiliki nilai fungsional tetapi juga menjadi karya seni yang mencerminkan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H