Mohon tunggu...
Aldy Erlangga
Aldy Erlangga Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan Swasta

Merupakan pribadi yang suka mempelajari hal baru, dengan niat terus belajar dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Chairul Tanjung si Anak Singkong

2 Juli 2024   19:27 Diperbarui: 2 Juli 2024   19:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Nama Chairul Tanjung sudah tidak asing lagi  di Indonesia, beliau merupakan tokoh kunci dibalik perusahaan CT Corp yang bergerak di bidang jasa keuangan, ritel, media, gaya hidup, hiburan, dan  sumber daya alam.  Kesuksesan Chairul Tanjung telah menginspirasi banyak orang lain untuk mengejar karir yang sama.  Sebagai seorang pengusaha, beliau dipandang sebagai pengusaha yang kejam.  CT Corp yang didirikannya terus berkembang, membawa Chairul Tanjung menjadi salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia.

Latar belakang

Detik.com
Detik.com

Ia dijuluki “Anak Singkong”.  Julukan ini erat kaitannya dengan Chairul Tanjung.  Julukan tersebut  bukan karena makanan favoritnya adalah singkong, melainkan karena singkong diketahui mewakili masyarakat yang saat itu tinggal di pinggiran kota.

Chairul Tanjung, putra Halima dan Abdul Ghaffar Tanjung, bekerja sebagai jurnalis pada masa orde lama, menerbitkan surat kabar dengan oplah yang minim.  Lahir 16 Juni 1962 di Sibolga, dari keluarga menengah ke bawah.  Dia, orang tuanya, dan enam saudara kandungnya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah wisma kecil.  Beliau lulus dari SD Van Lith Jakarta tahun 1978 dan lanjut SMP Van Lith Jakarta pada tahun 1975 sampai 1978, melanjutkan ke SMA Negeri 1 Boedi Oetomo pada tahun 1981, dan berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 1987. Beliau juga menjalankan usaha seperti jualan buku, bisnis fotokopi dan berjualan baju.

Seorang Pebisnis hebat

VOAIndonesia
VOAIndonesia

Chairul Tanjung yang sudah berjualan selagi masa perkuliahannya, juga sempat menjual alat-alat laboratorium, namun pada akhirnya bisnis tersebut tidak berjalan dengan baik dan akhirnya gulung tikar.

Setelah menyelesaikan kuliahgnya, beliau melanjutkan bisnisnya dengan mendirikan sebuat perusahaan bersama ketiga temannya yaitu PT Pariarti Shindutama ditahun 1987, yang bergerak dibidang pembuatan sepatu dan diekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun