Angin september bertiup dengan syahdu. Membawa biliunan partikel debu yang mengandung remah-remah bakteri ketika aku kelluar kelas. Entah bagaimana lagi kugambarkan keringnya sekolah kami ini. Memang tak perlu aku tau tingginya atas debu. Tapi bagaimanalah menghindarkan diri dari penyakit yang disebabkan oleh partikel debu ini?Tubercolosis, Influensa? bila mengenakan masker kau akan disangka pula terlalu jijik dengan lingkungan sekolah yang sebenarnya telah memberimu penghidupan dan menjadikanmu kaum Brahmana sebagaimana pengajar lainnya? Pilihan yang demikian sulit namun memang harus dijalani. Pandai pandai saja menutup muka dari segala jenis hal yang membuatku tambah semakin tak laku.
Kulihat Jhonny semakin semangat. Waktu tidur, tenaga dan pikiran bukanlah lagi yang harus diperhitungkan. Dijalani tugasnya dengan baik. Semuanya akan dibayar dengan reaksi yang mengagumkan.
Tak kutemani dia. Tak pula ditemani guru yang lain dalam berlatih. Kami semua terlalu sibuk mengerjakan administrasi yang membludak. Namun kabar bahagia datang sebulan kemudian. Jhonny dan teman-temannya berhasil mendapatkan juara 3 lomba gerak jalan sekota Batam. Kali ini tidak dari 3 peserta. Tapi seluruh Sekolah SMA yang ada di kota Batam. Rasa bahagia menjelma. Begitu rupanya jhonny paham bahwa usaha yang dibarengi doa akan mereaksikan hasil yang sangat memuaskan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H