Mohon tunggu...
Aldo Tona Oscar Septian
Aldo Tona Oscar Septian Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Hukum dengan predikat Cumlaude

Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak merupakan seorang Sarjana Hukum dengan predikat kelulusan "Dengan Pujian (Cumlaude)" dari Universitas Sriwijaya yang mendedikasikan diri untuk melawan seksisme, rasisme, dan fanatisme. Sembari menjalani perkuliahannya dahulu, Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak juga aktif mengikuti magang secara paruh waktu (part time) sebagai Staf HRD dan GA di PT Pinang Witmas Sejati selama 3 (tiga) tahun, menulis artikel-artikel di laman Kompasiana sebagai Blogger, berkontribusi mengelola Indonesia Media Law Review (IMRev) Journal sebagai Reviewer Jurnal, serta menjadi Koordinator dari Program Klinik Etik dan Advokasi yang merupakan program pembelajaran teori dan praktik yang diinisiasi oleh Komisi Yudisial Republik Indonesia bersama beberapa perguruan tinggi di Indonesia termasuk Universitas Sriwijaya sebagai bentuk edukasi dan pencegahan Perbuatan Merendahkan Kehormatan dan Keluhuran Martabat Hakim (PMKH). Selain itu, Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak juga aktif mengikuti berbagai seminar/webinar, pelatihan, workshop, Focus Group Discussion (FGD), dan penyuluhan/sosialisasi hukum. Saat ini, Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak aktif menulis artikel-artikel sebagai Blogger di laman Kompasiana, Republika Online, dan Opinia yang hingga kini telah menghasilkan total 45 artikel. Aldo Tona Oscar Septian Sitinjak memiliki akun Instagram @aldotonaoscar yang menjadi wadah baginya untuk membagikan aktivitas sehari-harinya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Apa dengan Keterlibatan Perempuan dalam Dunia Politik?

20 Mei 2024   21:15 Diperbarui: 20 Mei 2024   21:32 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterlibatan Perempuan Dalam Dunia Politik (Sumber Gambar: harianjogja.com)

Kedua, kurangnya kesadaran dari perempuan itu sendiri akan hak-hak dan tanggung jawab yang dimiliki oleh mereka dalam proses keikutsertaan mereka di dalam dunia politik.

Ketiga, kurangnya kualitas dan efektivitas dari perempuan yang dapat menambah daya saing dan daya tarik mereka dalam keterlibatan mereka di dunia politik.

Keempat, budaya patriarki yang menjalar sejak masa lalu yang menyebabkan doktrin-doktrin negatif yang ditanamkan oleh generasi sebelumnya ke generasi saat ini mengenai ketidakpantasan perempuan dalam melibatkan diri di dalam kehidupan masyarakat terutama politik.

Dampak Minimnya Keterlibatan Perempuan

Beberapa waktu yang lalu kita digegerkan dengan berbagai kasus-kasus yang timbul di tengah-tengah masyarakat yang cenderung mendiskriminasi dan cenderung merendahkan kalangan-kalangan perempuan, misalnya saja mengenai kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan kasus pelecehan seksual yang berkembang di masyarakat. 

Kasus ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berkali-kali yang dialami dan dirasakan oleh kalangan perempuan. Tidak hanya itu, banyak juga kebijakan-kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah, baik itu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang cenderung mendiskriminasikan dan membedakan antara kalangan laki-laki dengan kalangan-kalangan perempuan yang berlandaskan pada perbedaan gender di antara keduanya, baik itu mengenai profesi di tingkat negara maupun di tingkat swasta.

Seharusnya pemerintah lebih peka atas segala kepentingan-kepentingan yang dimiliki oleh setiap masyarakat termasuk kalangan perempuan agar terciptanya kenyamanan dan kesejahteraan di setiap masyarakat dengan lebih meningkatkan lagi partisipasi dan keterlibatan perempuan di dalam dunia politik yang bertujuan untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi yang telah ditanamkan oleh para pendiri bangsa yaitu berlandaskan pada kepentingan-kepentingan yang dimiliki oleh masyarakat, khususnya terhadap kalangan-kalangan perempuan agar tidak adanya lagi diskriminasi ataupun pengecaman terhadap kalangan-kalangan perempuan yang dilakukan oleh masyarakat.

Seharusnya juga kalangan-kalangan perempuan sadar akan hak-hak yang dimilikinya di dalam dunia publik, khususnya dunia politik agar diskriminasi-diskriminasi yang dialami oleh kalangan perempuan dapat diminimalisir dengan memupuk diri dengan persaingan di dalam dunia publik.

Solusi dan Harapan

Salah satu hal penting dalam membangun sistem demokrasi yang baik adalah dengan membangun kesetaraan dan keselarasan di antara semua pihak tanpa memandang sudut tertentu atau gender tertentu karena dengan membangun kesetaraan yang berlandaskan pada kesamaan akan menimbulkan kreativitas-kreativitas dan informasi-inovasi baru dalam membangun negara yang lebih baik ke depannya.

Sangat diperlukan kerja sama di antara semua pihak dan elemen-elemen yang ada di masyarakat atau negara dalam membangun sistem demokrasi yang baik, khususnya mengenai kesetaraan gender yang ada di masyarakat agar terciptanya kesejahteraan yang berlandaskan pada kesamaan di tengah-tengah masyarakat, khususnya di dalam politik dan di dalam kehidupan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun