"Kau kembali."Â
Kalimat pertama yang keluar dari mulutku setelah cukup lama diam dan membuat mereka menunggu.
Steve tersenyum dan menggangguk. "Ya, aku kembali. Bisa kau lihat aku ada disini dihadapanmu."
"Hanya itu saja? Baiklah, baiklah. Kurasa kalian lebih baik berjalan-jalan saja dulu. Aku dan Dave pergi duluan." Joanne menarik Dave dan kemudian mereka melambai pada kami sambil berjalan menjauh. Aku hanya bisa mendesah sementara Steve membalas lambaian mereka.
Setelah mereka tidak terlihat, baru Steve mulai bicara.
"Disini ramai. Bagaimana jika kau ikut bersamaku? Sudah lama kita tidak pernah berbicara. Ada hal yang ingin kubicarakan denganmu."
Aku sedikit kaget mendengar apa yang Steve katakan. Setelah sekian lama aku merindukannya, dan ketika ia berada di hadapanku kini, aku hanya membeku saja. Akhirnya aku mengangguk dan mengikutinya.
Steve berjalan menuju sebuah mobil berwarna merah terang dan membuka kuncinya. Aku terdiam sejenak melihatnya. Kemudian Steve membukakan pintu untukku, aku menurut dan masuk. Tak lama kemudian Steve masuk ke bangku pengemudi dan menyalakan mesinnya.
"Memangnya disana kau mengemudi di sebelah kanan?" tanyaku akhirnya karena penasaran.
"Ah? Tidak. Aku baru terbiasa lagi menggunakan ini sekitar seminggu yang lalu. Di Amerika tentu saja di sebelah kiri." Ia menoleh ke arahku dan tersenyum kemudian dengan cepat melihat lurus kembali.
Mobil berhenti di sebuah taman yang bagiku tidak berubah setelah 2 tahun lamanya. Aku sudah lupa bagaimana bentuknya. Aku heran Steve masih ingat jalan menuju kesini.