Aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur di sepanjang pantai, seperti tembok laut dan dermaga, dapat memengaruhi pola gelombang dan meningkatkan risiko abrasi pada area tertentu.
Dampak kegiatan abrasi pantai bisa signifikan terhadap lingkungan dan aktivitas manusia. Dalam waktu singkat, abrasi dapat menyebabkan hilangnya lahan pantai, yang kemudian dapat merusak habitat alami flora dan fauna di wilayah pesisir. Selain itu, abrasi dapat mengancam infrastruktur pantai, seperti rumah, jalan, dan fasilitas publik.
Dalam jangka panjang, abrasi dapat mengubah morfologi pantai secara drastis, menyebabkan pantai menjadi semakin sempit dan landai. Penurunan garis pantai karena abrasi juga bisa berdampak pada ekosistem laut di sekitarnya, seperti terumbu karang dan padang lamun, yang sangat tergantung pada kestabilan dan kualitas lingkungan pantai.
Akresi adalah proses deposisi atau penumpukan material sedimen di pantai, yang berlawanan dengan abrasi. Material sedimen yang dibawa oleh gelombang dan arus laut, seperti pasir, lumpur, atau kerikil, akan terendapkan di sepanjang garis pantai, yang mengakibatkan perluasan atau penambahan daratan.
Ada beberapa mekanisme utama yang menyebabkan akresi diantarannya :
Gelombang Laut: Gelombang dengan energi rendah cenderung lebih banyak mengendapkan sedimen di pantai daripada mengikisnya. Gelombang ini sering membawa partikel kecil dan mengendapkannya di zona intertidal (area antara pasang surut).
Arus Laut: Arus pasang surut dan arus pantai juga mengangkut sedimen ke garis pantai. Arus-arus ini dapat mengambil material dari dasar laut dan mendistribusikannya di sepanjang pantai.
Vegetasi Pesisir: Tumbuhan pantai seperti mangrove dan rerumputan laut memiliki peran penting dalam menstabilkan sedimen dan mempromosikan akresi. Akar tanaman ini membantu menjebak partikel-partikel sedimen, sehingga mengurangi kecepatan gelombang dan memungkinkan sedimen lebih mudah terakumulasi.
3.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Akresi
Pasokan Sedimen: Jumlah sedimen yang tersedia di lingkungan pantai sangat penting untuk proses akresi. Sungai-sungai yang mengalir ke laut sering membawa sedimen yang kemudian diendapkan di pantai.
Perubahan Iklim: Kenaikan permukaan laut dan perubahan pola angin yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat mempengaruhi pola gelombang dan arus laut, sehingga berdampak pada tingkat akresi di pantai tertentu.