Mohon tunggu...
Aldo Davin Valdano
Aldo Davin Valdano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Adalah Mahasiswa Teknik Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saya Tertarik Pada Bidang Ilmiah Serta Isu Bumi Dan Kemaritiman

Saya mempunyai hobi olahraga mulai dari bersepeda, mendaki gunung, sepak bola, badminton. Saya juga memiliki bakat sekaligus hobi di bidang seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Abrasi dan Akresi, Pembentukan Pantai dalam Jangka Panjang

7 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:40 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak : 

Proses pembentukan pantai melibatkan dinamika kompleks antara abrasi dan akresi. Abrasi adalah pengikisan material pantai oleh gelombang laut, sedangkan akresi adalah penimbunan sedimen di pantai akibat berbagai mekanisme alam. Artikel ini membahas secara detail dua proses tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta interaksi keduanya dalam membentuk dan mengubah garis pantai dalam jangka panjang. Dengan memahami kedua proses ini, kita dapat melihat dampaknya terhadap ekosistem, aktivitas manusia, serta cara mitigasi yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam.

Kata kunci: Abrasi, Akresi, Pembentukan Pantai, Dinamika Pantai, Sedimen

 1.Pendahuluan

Pantai merupakan ekosistem dinamis yang senantiasa mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Proses geologi yang berlangsung selama ribuan tahun serta aktivitas laut, atmosfer, dan daratan telah membentuk morfologi pantai yang kita lihat sekarang. Dua proses utama yang berperan penting dalam pembentukan pantai adalah abrasi dan akresi. Proses-proses ini terkait dengan interaksi antara air laut dan material pantai, yang terus-menerus membentuk garis pantai baru dan menghancurkan yang lama. Abrasi dan akresi, meskipun mekanismenya berbeda, sering kali bekerja bersamaan dalam skala waktu yang panjang. Abrasi menyebabkan pengikisan material pantai, sementara akresi berkontribusi pada deposit sedimen yang memfasilitasi pembentukan pantai. Interaksi antara kedua proses ini memengaruhi stabilitas garis pantai dan kondisi ekosistem di sekitarnya dalam jangka panjang. Artikel ini bertujuan untuk menjelajahi proses abrasi dan akresi serta dampaknya pada pembentukan pantai.

2. Abrasi: Mekanisme dan Faktor Pengaruh

2.1 Definisi dan Proses Abrasi pantai terjadi saat gelombang laut membawa energi cukup untuk merusak dan mengikis material pantai, seperti pasir, batu, atau tanah liat. Proses ini melibatkan gelombang yang terus menerus menghantam pantai, menyebabkan material terangkat, dihancurkan, dan dipindahkan ke tempat lain.

Dalam banyak kasus, abrasi menyebabkan erosi yang signifikan dan berkontribusi pada penyusutan garis pantai.Abrasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya:

Energi Gelombang: Gelombang dengan energi tinggi, seperti yang dihasilkan oleh badai atau angin kencang, memiliki potensi abrasi yang lebih besar. Gelombang yang kuat dapat mengangkat partikel material yang lebih besar dan mengikis permukaan pantai dengan lebih efektif.

Kualitas Material Pantai: Jenis material yang membentuk pantai juga memengaruhi tingkat abrasi. Pantai berbatu keras seperti batu granit cenderung lebih tahan terhadap abrasi daripada pantai pasir halus atau lumpur.

Gradien Pantai yang curam meningkatkan kerentanan terhadap abrasi karena gelombang memiliki kekuatan yang lebih besar daripada pantai yang landai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun