Mohon tunggu...
Aldo Aditiya
Aldo Aditiya Mohon Tunggu... -

Orang yang kebetulan suka mencari tahu tentang berbagai macam hal | Mau baca lebih? https://medium.com/@aldoan | Mau bilang sesuatu? https://twitter.com/aditiya_aldo |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gitaris Itu Pernah Bermain di Tengah Kota

24 April 2018   13:00 Diperbarui: 24 April 2018   13:07 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak bisa mengharapkan faktor luar untuk terus sejalan dengan keinginan kita. Suatu hari kita bisa saja dilemparkan sebuah batu dari musisi lama. Atau di hari berikutnya kita bisa saja dilemparkan 10 batu dari sekerumunan orang yang menonton.

Kita akan merasa sakit oleh lemparan -- lemparan itu, dan merasa diri kita sebagai sampah.

Tapi yang menentukan apakah kesakitan tersebut akan merubah tingkah laku kita, adalah diri kita sendiri.

Kita bisa memilih apakah dari kejadian ini kita akan keluar sebagai orang yang lebih baik, atau sebagai orang yang lebih pahit, yang terus menyalahkan faktor luar untuk apa yang kita alami.

Jadi, ketika musisi lama yang pahit itu melemparkan batu ke muka kita, sebagai gitaris, ayo kita pegang tanggung jawab atas perilaku kita.

 Ayo kita pilih untuk terus bermain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun