Mohon tunggu...
Aldo Aditiya
Aldo Aditiya Mohon Tunggu... -

Orang yang kebetulan suka mencari tahu tentang berbagai macam hal | Mau baca lebih? https://medium.com/@aldoan | Mau bilang sesuatu? https://twitter.com/aditiya_aldo |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persepsimu Salah, Persepsiku Jauh Lebih Benar

30 Januari 2018   11:28 Diperbarui: 30 Januari 2018   11:33 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua faktor di atas merupakan alasan kenapa beberapa scientistyang sukses memiliki hobi di luar bidang keahlian mereka. Pada sebuah studi yang membandingkan pemenang Nobel dari tahun 190 -- 2015 dengan scientist biasa pada era yang sama, dengan masing -- masing grup memiliki level kedalaman yang sama pada bidang mereka, ditemukan bahwa para pemenang hadiah Nobel jauh lebih tinggi kemungkinannya untuk mengikuti hobi artistik di luar domain keahlian mereka. [5]

 Bila kita mencoba melihat dari sudut pandang lain, pikiran kita lebih kreatif -- dan lebih mudah untuk menerima pikiran lain.

...

Implikasi

Kita sudah melihat bahwa 2 orang bisa melihat 1 hal yang sama, tapi menangkap arti yang berbeda.

Kita juga sudah melihat kalau orang -- orang yang berkutat hanya pada satu domain memiliki keterbatasan dalam melihat sudut pandang baru.

...

Dalam kehidupan sehari -- hari kita kadang menemukan beberapa orang yang pendapatnya berbeda dengan kita. Dengan majunya teknologi informasi, sekarang siapapun bisa dengan mudah membaca buah pikiran orang lain tanpa harus bertatap muka. Seringkali ketika kita bertemu dengan pikiran yang berlawanan dengan kepercayaan pribadi kita langsung men-dismisspikiran tersebut.

Seperti seorang expert susah mengadaptasikan aturan baru yang muncul pada domainnya, kadang kita akan kesulitan untuk melihat pandangan baru yang tidak sejalan dengan pemikiran kita. Pikiran kita akan cenderung menetap pada apa yang kita percayai saat itu. Kadangkala persepsi kita akurat, tapi kadangkala juga persepsi kita bengkok -- perlu waktu dan effort untuk menyadarinya.

Apakah tidak lebih baik bila kita mencoba melihat dari sudut pandang orang lain terlebih dahulu, dan kita timbang ke-akuratannya secara objektif?

Apakah persepsi kita saat ini berdasar atas fakta yang ada atau kepercayaan buta pada suatu hal yang kebenarannya menurut kita relatif tinggi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun