Tapi bagaimana kalau saya bilang kalau penjelasanmu salah?
Lelaki diatas bukan seorang aktor muda di film koboi jaman dulu -- karena dia terlalu tua. Hidungnya besar dengan dagu yang menjorok ke depan, dan memiliki keriput di sebelah matanya. Dia mengenakan topi dan rompi hitam. Dia lebih cocok menjadi town elder yang bijak daripada koboi muda yang berani.
Coba lihat lagi gambar di atas. Apakah lelaki tua pada gambar sudah terlihat?
...
Oke, sudah terlihat? Sebelum kita lanjut sebaiknya kamu bisa melihat kedua laki2 di gambar tersebut.
 Eksperimen yang serupa seperti di atas pernah dilakukan pada suatu lecture di Harvard Business School untuk mendemonstrasikan bahwa dua orang bisa melihat benda yang sama, saling tidak setuju, dan tetap sama-sama benar.
Bisa dibayangkan, terjadi perdebatan antara 2 "kubu" ini. Tiap orang yakin menganggap apa yang mereka lihat sebagai benar, walaupun sebelumnya oleh dosen sudah diberikan hint -- bahwa ada lebih dari satu point of view. Hanya beberapa murid yang benar2 mencoba melihat gambar ini dari sudut pandang lain.
Setelah diskusi secara tenang dan saling menghargai sudut pandang satu dengan lainnya, semua orang di dalam kelas tersebut akhirnya bisa melihat kedua gambar. Tapi ketika kita alihkan perhatian kita sejenak ke hal lain, lalu kembali ke gambar ini, kebanyakan dari kita akan langsung menginterpretasikan gambar tersebut seperti kartu yang kita lihat -- yang kondisinya diatur oleh dosen.
Demonstrasi di atas menunjukkan bahwa pengkondisian sekecil kartu pun dapat memberikan efek besar pada cara kita menginterpretasi suatu hal.