Ia juga menerangkan, hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakadilan gender di sekolah. Antaranya, memberdayakan ruang BK ataupun ruang PIK-Remaja, sehingga siswa bisa bercerita mengenai keluh kesahnya. Pun, krusial mendorong siswa-siswi dan tenaga pengajar di sekolah untuk peduli terhadap kesetaraan gender.
Kabar baik datang dari Indri Ananda Hasanah, bulan Maret lalu, Ia berhasil menoreh prestasi dengan menjadi Winner Duta Generasi Remaja Sulawesi Tenggara dengan seluruh tekad dan usahanya. Ia menuturkan bahwa itu adalah contoh dari keberhasilannya dalam memerangi diskriminasi. GenRe Goes To School, salah satu program GenRe. Ia telah pergi ke beberapa sekolah untuk memberi edukasi terkait masalah-masalah kesetaraan gender dan berbicara solusi permasalahan ketidakadilan gender.
"Kamu harus punya alasan kalau kamu itu kuat dan kenapa kamu harus berjuang untuk SDGs ke-5, agar kamu tidak goyah dengan tantangan kedepannya. Pun, kamu harus mampu menerima kritikan serta jangan menutup kesempatan apapun yang ada di depan mata, juga jangan membatasi diri untuk bisa meng-improve diri kamu" tegas Jeni Nadila Putri.
Selanjutnya Indri Ananda Hasanah berpesan untuk selalu meningkatkan kesadaran serta pemahaman mengenai kesetaraan gender, berpartisipasi atau bahkan mengadakan kampanye, aksi sosial, serta organisasi atau gerakan yang mempunyai korelasi dengan kesetaraan gender. Ia juga mengatakan bahwa dengan membuat esai yang berkaitan tentang kesetaraan gender seperti yang saya lakukan, merupakan aksi nyata untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan kesetaraan gender.
Â
Setelah kita mendengar perspektif berbeda, cerita dan pengalaman hebat mereka. Kita sudah dapat mengambil poin bahwa kesetaraan gender sangat penting adanya, diskriminasi nyata adanya. Pun kita semakin percaya, bahwa setiap orang-orang hebat seperti mereka, mempunyai pengalaman dan cerita hebat yang pernah dilalui.