Mohon tunggu...
Aldithiya Wahyudha
Aldithiya Wahyudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi dan Perlokusi di Novel yang Berjudul "Maling" Karya Putu Wijaya

28 Juni 2022   11:38 Diperbarui: 28 Juni 2022   11:51 2641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1."bangkit, bung, bangkit ! Terimalah sumbangan kami tanda simpati. 

Kutipan diatas termasuk kedalam bentuk tindak tutur perlokusi karena para warga menyuruh si maling untuk bangkit dari bawah untuk menerima sumbangan. 

2." Cepat berikan sumbanganya, pak Muin!orang sedih nggak bisa diajak berunding !

Kutipan diatas termasuk kedalam bentuk tindak tutur perlokusi karena ada kalimat menyuruh untuk memberikan sumbangan ke maling,sontak langsung diberikan .

Kesimpulan 

Cerpen yang berjudul "Maling" karya sastrawan ternama yang ada di Indonesia yaitu Putu Wijaya dibuat dengan dialog-dialog yang mudah dipahami bagi para pembaca. Berhubungan dengan dengan peristiwa tuturan atau tindak tutur, peneliti mendapat beberapa kalimat tentang ilokusi, lokusi serta perlokusi. Lokusi ialah tindakan proposisi yang berada pada kategori mengatakan

sesuatu (an act saying somethings). Oleh karena itu, yang diutamakan dalam tindak tutur adalah isi tuturan yang diungkapkan oleh penutur. sedangkan peristiwa yang

terkait dengan tindak tutur ilokusi yaitu peritiwa tutur yang mengandung daya untuk

melakukan tindakan tertentu dalam hubungan nya dengan mengatakan sesuatu dalam cerpen tersebut ditunjukan saat "ayo demi kemanusiaan, sumbang! Kasihan, biar dia cepat pulang dia, biar cepat beres. Nanti ada reporter datang heboh kita. 

Pada kutipan diatas adalah bentuk tutur ilokusi yaitu Lawan tutur menyuruh untuk menyumbang kepada maling agar maling cepat pergi dari rumah Pak Muin. Sedangkan peristiwa perlokusi terjadi saat " Cepat berikan sumbanganya, pak Muin!orang sedih nggak bisa diajak berunding !

Daftar Pustaka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun