Banyak penalaran yang terjadi dalam tulisan berlangsung dalam bentuk yang disebut enthymeme, yaitu silogisme yang tidak lengkap atau disingkat di mana kesimpulan diambil tanpa menyatakan satu atau lebih premis. Untuk menggunakan contoh klasik, kita bisa mengatakan, Socrates adalah makhluk fana karena dia adalah manusia. Di sini, premis yang tidak dinyatakan adalah bahwa semua manusia adalah fana; premis tersebut hilang tetapi tetap berfungsi. Kita dapat berargumentasi dengan lebih baik tentang apa yang kita baca dan tulis dengan memikirkan hal-hal yang "sudah jelas." Retorika pengiklan dan politisi, misalnya, kadang-kadang dapat dibongkar dengan memikirkan bagaimana enthimeme bekerja untuk menyembunyikan premis yang tersirat. Pertimbangkan klaim berikut: Anda akan memperbaiki warna kulit Anda dengan menggunakan Clear-Away. Premis dan kesimpulan di sini dapat disajikan sebagai silogisme: Premis yang tidak dinyatakan: Semua orang yang menggunakan Clear-Away memperbaiki penampilan kulit mereka. Premis: Anda menggunakan Clear-Away. Kesimpulan: Anda akan memperbaiki warna kulit Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H