Mohon tunggu...
aldi surizkika
aldi surizkika Mohon Tunggu... Penulis - mahasiwa

tukang ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ancaman Terhadap Fungsi Organisasi

17 Januari 2024   23:47 Diperbarui: 18 Januari 2024   00:21 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut teori Merton, "ancaman" dapat didefinisikan sebagai faktor internal atau eksternal yang menjadi tantangan bagi kemampuan organisasi untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaannya. 

Faktor-faktor ini dapat beragam, mulai dari kendala keuangan, keterbatasan teknologi, dan masalah yang terkait dengan tenaga kerja hingga bencana alam, perubahan peraturan, dan perubahan dinamika pasar. Salah satu dari faktor-faktor ini dapat menciptakan ketidakstabilan dalam fungsi organisasi, dan jika tidak ditangani secara tepat waktu dan efektif, dapat menyebabkan gangguan yang signifikan dalam operasi dan kinerja secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi organisasi untuk mengidentifikasi dan mengelola ancaman-ancaman ini secara proaktif untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang mereka.

Kebutuhan pemeliharaan adalah kegiatan penting yang harus dilakukan oleh organisasi untuk memastikan kelancaran operasinya. Kegiatan ini dapat mencakup inspeksi rutin, perbaikan, penggantian, atau peningkatan peralatan, mesin, dan infrastruktur untuk mencegah kerusakan, meminimalkan waktu henti, dan mengurangi risiko kecelakaan atau kegagalan. Pemeliharaan yang tepat tidak hanya membantu memperpanjang masa pakai aset, tetapi juga meningkatkan kinerja, efisiensi, dan keamanannya, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan dan keberlanjutan organisasi secara keseluruhan.      

  

Organisasi berfungsi sebagai entitas terstruktur yang dipengaruhi oleh serangkaian variabel yang stabil. Variabel-variabel ini mencakup faktor-faktor seperti pendelegasian tugas, koordinasi aktivitas kerja, dan respons terhadap kekuatan eksternal. Tidak seperti kebutuhan biologis yang melekat pada organisme hidup, kebutuhan ini tidak melekat pada organisasi. Namun, kebutuhan ini memainkan peran penting dalam menentukan perilaku dan struktur organisasi. Ketika organisasi beradaptasi dan berevolusi dalam menanggapi variabel-variabel ini, mereka dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas secara keseluruhan.

Meskipun Merton dan murid-muridnya tidak mendefinisikan atau membuat katalog variabel-variabel ini, dalam teori organisasi, Selznick mengidentifikasi lima kebutuhan utama pemeliharaan keamanan organisasi. Kebutuhan ini termasuk menjaga hubungan baik dengan lingkungan, stabilitas dalam garis kewenangan dan komunikasi, stabilitas hubungan informal dalam organisasi, kesinambungan kebijakan dan sumber-sumber penentuannya, dan homogenitas pandangan sehubungan dengan makna dan peran organisasi. 

Mempertahankan kebutuhan-kebutuhan ini sangat penting agar organisasi tetap stabil dan berfungsi secara efektif dalam lingkungan yang dinamis. Hal ini melibatkan pemahaman dan tanggapan terhadap tekanan sosial, membangun jalur komunikasi dan otoritas yang jelas, memupuk kepercayaan dan kerja sama di antara para anggota, memastikan kesinambungan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, dan menumbuhkan pemahaman bersama tentang tujuan organisasi. 

Dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, organisasi dapat menghadapi tantangan dan perubahan, serta membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan jangka panjang.

Konsep Selznick tentang kebutuhan pemeliharaan menawarkan perspektif yang berharga tentang organisasi yang melampaui struktur dan tujuan formal. Konsep ini mengakui bahwa organisasi adalah sistem sosial yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kebutuhan pemeliharaan menjembatani kesenjangan antara struktur formal dan realitas hubungan antar manusia di dalam organisasi. 

Mereka menekankan pentingnya dinamika sosial, budaya, dan hubungan informal. Keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya bergantung pada pencapaian tujuan formal, tetapi juga pada pemeliharaan stabilitas internal, harmoni, dan kohesi. Keberlanjutan organisasi tidak hanya diukur secara kuantitatif tetapi juga secara kualitatif, termasuk hubungan antar individu, budaya organisasi, dan kesejahteraan psikologis para anggota. Kebutuhan pemeliharaan juga memberikan wawasan tentang bagaimana organisasi merespons tekanan eksternal. Mereka harus menjaga hubungan dengan lingkungan sosial mereka untuk mempertahankan legitimasi dan dukungan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun