Mohon tunggu...
Aldi Rizal
Aldi Rizal Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan Profil

Bio

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Poliwangi Sulap Sampah Organik Jadi Pelet Lele Tinggi Protein

23 September 2019   07:57 Diperbarui: 23 September 2019   08:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah organik sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Setiap harinya volume sampah terus bertambah menurut data dari Kementrian lingkungan hidup tahun 2015 menyebutkan, timbunan sampah  diseluruh Indonesia mencapai 175 ribu ton setiap harinya. Sampai saat ini cara  umum untuk menanggulangi sampah khususnya sampah organik yaitu dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos.

Tetapi di tangan kelompok mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi dibawah naungan organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HM-TM) sampah organik bisa dirubah menjadi  pakan ternak yang tinggi protein melalui suatu biokonversi, yah  progam biokonversi  ini adalah merubah dari sampah organik menjadi nutrien bentuk lain yaitu biomassa maggot. 

Jadi inti dari progam ini adalah menghasilkan nutrien dengan memanfaatkan bahan murah berupa sampah organik, adapun produk luaran dari pakan ternak ini yakni pelet maggot dan maggot segar.

pelet magot/dokpri
pelet magot/dokpri

Pertengahan Julu 2019, Progam Hibah Desa Binaan yang di selenggarakan oleh Politeknik Negeri Banyuwangi ini diadakan di Desa Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Dengan Kemitraan langsung kepada Bapak Sugiharno selaku kepala dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Cluring.

tim hmtm dan mitra/dokpri
tim hmtm dan mitra/dokpri

Adapun hal yang  melatarbelakangi  dari ide ini yaitu mahalnya pakan ternak yang membuat tidak sedikit peternak di negeri ini yang khawatir. Kurangnya pengadaan pakan ternak subsidi membuat para peternak harus memutar otak untuk mengakalinya.

Kedepanya diharapkan progam ini bisa berlanjut dengan bertambahnya produk luaran dari Tempat Pembuangan Akhir di Desa Cluring tersebut berupa tepung maggot, dan maggot kering. Selain itu juga diharapkan produk luaran bisa mendapat apresiasi dan izin resmi untuk memudahkan pemasaran agar semua pihak bisa saling menguntungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun