Mohon tunggu...
Aldi Nur Sopian
Aldi Nur Sopian Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan Public Relations

Sampurasun! Halo Sobat, Saya selalu senang untuk menulis tentang artikel tentang film, musik, membuat puisi dan membahas banyak hal tentang psikologi komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Bulan April Ku Berlabuh

23 Desember 2023   15:19 Diperbarui: 23 Desember 2023   15:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan April Ku Berlabuh

Laksana berpetualang ditengah derasnya raungan ombak samudera

Berpeluh kesah menjinakkan deras ombak yang tak henti menerpa

Terbelenggu menunggu seorang diri terombang-ambing bagai terpenjara

Terdiam hanya memegang sebuah harapan agar bisa selamat dan bahagia.

Sekelumit tanya ia tanyakan pada awan dan langit

Percaya diri sekali tanpa menyangsikan situasi hari berikutnya

Namun, angin kedua tiba seketika

Sang samudera menggiring ombak raksasa

Yang disinyalir akan menghantarkan ia ke suatu daratan.

Dengan bala ombak samudera yang amat kilat

Keyakinan lahir pada dirinya untuk hadir di suatu tempat

Timbul pula pertanyaan untuk kesekian kalinya

Hari apa? Jam berapa? Sudah berapa lama?

Usai berjilid-jilid hari ia terapung terbalut ditengah samudera

Malam gulita hinggap dan seketika hening ia beristirahat

Sembari terdengar sayup-sayup doa dan pesan dari atas langit.

Bejibun kebahagiaan ditorehkan atas hadirnya mentari seraya terbit pagi

Mentari sejati setia memberi bias anugerah di bumi

Cahaya kehidupan mengarungi kehidupan mahkluk hari demi hari

Di bulan itulah mentari sang mandraguna mengindahkan sebuah mimpi.

Tergugah dari tidur ia membuka mata lalu menatap kehidupan

Sembilan bulan berlalu melancongi semudera dengan perjuangan

Berlabuh dengan sehat, selamat, dan berbahagia di bulan April

Hadir dipangkuan sang ibu dengan ikhlas dan penuh cinta

Sembari menitipkan pesan berharga untuk menjalani kehidupan yang kentara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun