- Seorang pria yang flamboyan selalu menarik perhatian banyak orang dan memiliki kepribadian yang lembut.
- Peka dan peduli terhadap kondisi ibunya akibat ditinggal suaminya bunuh diri
- Memiliki sensitifitas yang tinggi.
- Memiliki pengetahuan (insight) yang besar serta brilian dalam menghadapi berbagai situasi.
- Matang dalam berpikir dalam merencanakan strategi balas dendam pembunuhan terhadap Phil.
3. Rose Gordon
- Seorang wanita cerdas yang seorang diri sebagai janda mendidik dan merawat anaknya yaitu Peter.
- Kurang cermat dalam membuat keputusan.
- Memiliki kepribadian yang mudah terbawa perasaan atau sensitive.
- Bertindak secara mentah atau secara tidak rasional.
- Tidak berani untuk melawan perbedaan dan tekanan yang diberikan oleh Phil terhadapnya.
4. George Burbank
- Memiliki karakter yang pendiam.
- Memiliki standar pria menengah keatas dalam berpakaian, cara makan dan cara bersosialisasi.
- Seorang pria yang mencintai kedamaian dan harmonis.
- Menggambarkan seorang pria yang romantic dan mencintai istrinya secara loyal
Analisis PENTAD Burke's
Tindakan (Act)Â
Konsep tindakan (act) bersumber pada dua hal yakni karakter dan pemikiran (Fergusson, 1961:8). Dalam pandangan kaum realis, bentuk adalah actus yang diartikan sebagai pencapaian atau perwujudan. Thomas Aquinas menyebut eksistensi sebagai: act of essence (Burke, 1969:227). (Sumber: dikutip dari Suparno, Pentad Analysis dalam Dramatisme Kenneth Burke, 2011, hal: 14 dalam Sunarto, et al, Mix Methodology dalam Penelitian Komunikasi, 2011. Yogyakarta: ASPIKOM)
Phil dalam film The Power Of The Dog bertindak sebagai pria yang jantan dan mengikuti standar maskulinitas pada setting filmnya yang dimana relevan juga dengan kondisi pada saat ini di berbagai wilayah tertentu. Phil mengkomunikasikan Tindakan (act) yang berdasarkan stimulus atau rangsangan atas lingkungan dan realitas yang terjadi. Seluruh simbol-simbol yang diberikan Phil kepada Rose dan Peter memuat motif, tindakan dan pengaruh. Seperti Phil yang membully Peter dengan motif kejantanan atau pria.
Karena motif tersebut Phil mengimplementasikan kesadaran motifnya dengan tindakan nyata yaitu dengan verbal atau non-verbal seperti hinaan, cacian atau siulan yang mengarah kepada merendahkan seseorang. Selanjutnya Phil menyadari bahwa motif dan tindakannya tersebut mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung kepada Peter dan Rose sehingga mereka bertindak, memili motif dan pengaruh yang berbeda.
Karena tindakan (act) tersebut, Phil meraih sebuah insecurity yang mengakar menjadi toxic masculinity dan direpresentasikan dan diwujudkan oleh karakter Phil. Hal tersebut didasari oleh alasan lain yaitu keengganan Phil untuk menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya, Phil memilih untuk menyembunyikan indentitasnya atas nama maskulinitas dan kejantanan, yang berakhir pahit. Pengembangan karakter Phil digambarkan bahwa tidak ada yang tahu siapa dirinya yang di dalam sana. Kebenaran terungkap ketika Peter bertindak kepada Phil saat akhir cerita.