Episode kedua Daily Dose My Sunshine dimulai dengan latar masa lalu saat Da Eun masih berada di bangsal penyakit dalam. Di tengah pekerjaannya, perawat-perawat lain terlihat angkuh dan hanya menjalankan tugas-tugas rutin mereka. Namun, bagi Da-eun, pendekatan yang berbeda menjadi sorotan utama yang harus ia lakoni sebagai perawat.
Da Eun sangat peduli dan perhatian kepada pasien yang sedang dirawat. Sebagai contoh, Da-eun dengan penuh perhatian membantu seorang pasien yang sedang menghadapi kendala pada lengannya. Tindakannya tidak berhenti di situ, karena dia juga mengganti selang pasien dengan yang lebih kecil untuk meningkatkan kenyamanannya.
Inilah yang membuat Da-eun menujukan sosok perawat yang elgan, menunjukkan bahwa dedikasi dan empati dalam pelayanan kesehatan dapat membuat perbedaan besar bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan.
Rekan perawat lainnya mengeluhkan beban kerja dan jumlah pasien yang harus mereka tangani. Namun, sikap peduli Da Eun kepada pasien dinilai memakan waktu yang "terlalu lama" dan dianggap menghambat oleh perawat-perawat yang hanya ingin melanjutkan tugas mereka.
Melanjutkan ending di episode 1 saat Da Eun sedang menguping percakapan kepala perawat penyakit dalam dan mengetahu ia merasa tidak dipuji. Dia mencuri perhatian besar para karyawan dan perawat lainnya di kantin karena secara tak sengaja menjatuhkan makan siang seorang pria di tengah ruangan, seketika itu langsung ia berusaha melarikan diri dengan cepat.
Sebagai respon sakit hati, Da Eun memutuskan minum minuman keras setelah jam kerja sebagai pelarian. Ia, yang telah lelah, muncul di restoran ayam milik Song Yu Chan. Dengan nada menggoda, dia memancingnya untuk mengukur sejauh mana dia bisa menanggung minuman keras (atau sebaliknya, tergantung pada situasi), sebelum akhirnya membawanya pulang dengan sepeda motornya.
Pada esok hari, Da Eun menolak untuk mengambil cuti dan memilih untuk tetap fokus dan percaya diri pada pekerjaannya. Dalam perjalanan di bus, dia kembali bertemu dengan Dong Go Yun. Pertemuan tersebut terasa agak aneh, terutama ketika Dong Go Yun menunjukkan minat pada kue beras yang dibawa oleh Da Eun, bahkan mengikuti langkahnya hingga ke ruang psikiatri. Menganggap bahwa kue beras yang di bawanya merupakan salah satu cara ampuh untuk menghentikan kebiasaan membunyikan jarinya.
Di rumah sakit Da Eun mendengar perawat-perawat bangsal psikiatri menjelek-jelekkan seorang dokter di lorong, sebelum Yeo Hwan dibawa untuk mengawasi salah satu pasien yang meminta peralatan menulis. Meskipun perawat bersikeras dia tidak bisa, Yeo Hwan tersenyum licik. Para perawat tidak senang dengan hal ini, menyadari akan adanya perpecahan dalam pekerjaan antar perawat dan dokter.
Dr. Im muncul dengan penuh perhatian dan memberitahu Da-eun tentang kehadiran pasien baru di bangsal, yaitu Kim Sung Sik. Pria berusia 40 tahun ini mengalami tingkat stres yang sangat tinggi. Dia kesulitan tidur dan juga mengalami tekanan tinggi dan gangguan dari atasan barunya.
Dr. Im memberitahu Da Eun bahwa Kim Sung Sik telah diminta untuk menyesuaikan diri dengan gaya kerja atasan yang baru. Keadaan menjadi semakin buruk, hingga Kim Sung-sik menjadi ceroboh dalam presentasi di rapat proyek besar yang sedang dia tangani. Bahkan, dia dilarang menggunakan toilet di tempat kerja, menambahkan rasa ketidaknyamanan pada dirinya dan situasi psikologi dirinya semakin rapuh.
Sung Sik memiliki gangguan kompulsif dalam menggunakan toilet, termasuk mencatat semua fitur interior dan lokasinya. Tetapi dia menemukan kelonggaran dalam hidupnya ketika berteny seekor kucing bernama Captain Hook. Sung Sik merasa kehilangan semua keinginan untuk hidup dan berniat menuju ke lantai atas di tempat kerja, memutuskan untuk melompat bunuh diri.
Da Eun yakin kondisi Sung Sik semakin hari akan sangat buruk sehingga dia menjelaskan kepada perawat dan dokter, dianalogikan dia seperti sedang diawasi di dalam kotak yang tembus pandang. Tidak ada kondisi fisik apa pun yang terkait padanya, tetapi semuanya bersifat mental, yang menjelaskan mengapa penyakit ini mungkin tidak dapat diketahui dengan cara pengobatan biasa.
Disisi lain, Da Eun beranggapan semua orang di psikiatri membicarakannya. Dia menjadi gelisah dan tidak nyaman karena para perawat yakin berbisik kepadanya. Dia menawarkan beberapa kue beras untuk perawat lain, tapi mereka memutuskan untuk memilih macaron di atas meja.
Betapa canggung dan merasa asingnya Da Eun dihadapan teman-teman kerjanya. Untung ada Go Yun yang di awal sudah terkesima dengan kue beras, lalu muncul dan membantu memakan kue beras milik Da Eun berduaan di kantin.
Setelah mengetahui kasus tersebut Sung Sik, Da Eun kembali menemuinya. Dia khawatir Sung Sik tidak akan pernah sembuh bahkan dengan obat yang diresepkan. Dan di tempat kerja Sum Sik, paranoianya mencapai titik puncaknya. Dia yakin semua orang membencinya melalui tatapan tajam sinis, dan itulah yang menyebabkan kehancurannya.
Di ruang rawat Sung Sik, dia memohon pada Da Eun untuk membiarkan dia pergi dan menemui Kapten Hook (kucingnya). Da Eun memutuskan untuk sedikit melanggar peraturan dan membawa tablet untuk melihat Hook dalam video call. Sayangnya, Sung Sik mulai kehilangan kendali, karena tampak kucingnya baik-baik saja tanpanya dan karena di beri makan orang lain. Dia mulai mengamuk, menyerang, dan melempar tablet ke luar ruangan.
Para perawat bekerja sama untuk membuatnya tenang namun posisi Sung Sik di rumah sakit kini dalam bahaya setelah tindakan diluar prosedur oleh Da Eun. Soo Yeon mencaci-maki Da Eun atas hal ini dan menyalahkannya.
Namun, bangsal psikiatri mengadakan hangout untuk makan daging panggang dan minum bersama yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara dokter dan perawat terus meningkat. Da Eun tetap merasa tidak enak, karena salah satu perawat memutuskan bahwa Da Eun harus menjalani orientasi dasar lagi.
Permainan minum pun terjadi antara kedua belah pihak. Dr Im dan Kepala Perawat Song sepakat untuk melakukan tradisi. Pada Akhirnya, tim perawat menjadi yang menang, dan para dokter harus membelikan mereka makanan ringan.
Di luar, Da Eun berbicara dengan Soo Yeon dan memikirkan apakah dia perlu kembali ke rumah sakit lagi, mengingat dia sedang dalam perjalanan dan perlu menangani Sung Sik dengan lebih baik sebagai tanggung jawab atas kesalahannya.
Soo Yeon menghela nafas dan menunjukkan bahwa semua ini dilakukan untuk menghormati Da Eun sebagai pesta penyambutan. Setelah menyerang Da Eun, dia mendapat panggilan bangun dari Kepala Perawat Song, dia mengatakan bahwa Da Eun membantu Sung Sik dan merupakan satu-satunya perawat yang mampu meluangkan waktu untuk mempelajari nama kucingnya dan bagaimana caranya. Betapa dia sangat berarti baginya. Penilaiannya mungkin salah, tetapi semangatnya untuk membantu adalah sesuatu yang mereka perlu hargai dan pelihara.
Malam itu, Go Yun berada di atap ingin menghampiri para perawat, tapi tidak jadi karena sepertinya malu. Namun, Keesokan harinya dia menunggunya di halte bus. Dengan sengaja pura-pura ketinggalan bus. Ternyata, bukan kue beras yang membuatnya terobsesi dan merasa nyaman, melainkan seorang Da-eun itu sendiri (uhuy!).
Keesokan harinya, Da Eun berbicara dengan Sung Sik dan menunjukkan bahwa hanya orang baik yang masuk ke bangsal jiwa. "Saya rasa itu sebabnya kamu ada di sini,". Namun akhirnya, Sung Sik dipindahkan ke rumah sakit baru.
Episode 2 ini ditutup dengan ending saat Song Yu Chan muncul di tempat kerja namun seorang kolega lama datang dan terjadi ketegangan di antara mereka. Faktanya, Yu Chan perlu mengambil waktu sejenak karena dadanya terasa berat dan dia kesulitan bernapas. Go Yun muncul dan melihat Yu Chan yang sedang mengalami sesak.
Bagaimana kelanjutan hubungan antara perawat dan dokter karena ada drama disana, lalu bagaimana juga drama tipis tipis cinta dari Da Eun kepada Go Yun yang telah mendapatkan titik terang? Tenang masih ada beberapa episode kedepan, tetap saksikan Daily Dose My Sunshine di Netflix ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H