Mohon tunggu...
Aldi Nur Sopian
Aldi Nur Sopian Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan Public Relations

Sampurasun! Halo Sobat, Saya selalu senang untuk menulis tentang artikel tentang film, musik, membuat puisi dan membahas banyak hal tentang psikologi komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Daily Dose My Sunshine Episode 2: Perjalanan Drama Seru Park Bo Young Saat Menjadi Perawat

29 November 2023   21:44 Diperbarui: 29 November 2023   22:24 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode kedua Daily Dose My Sunshine dimulai dengan latar masa lalu saat Da Eun masih berada di bangsal penyakit dalam. Di tengah pekerjaannya, perawat-perawat lain terlihat angkuh dan hanya menjalankan tugas-tugas rutin mereka. Namun, bagi Da-eun, pendekatan yang berbeda menjadi sorotan utama yang harus ia lakoni sebagai perawat.

Da Eun sangat peduli dan perhatian kepada pasien yang sedang dirawat. Sebagai contoh, Da-eun dengan penuh perhatian membantu seorang pasien yang sedang menghadapi kendala pada lengannya. Tindakannya tidak berhenti di situ, karena dia juga mengganti selang pasien dengan yang lebih kecil untuk meningkatkan kenyamanannya.

Inilah yang membuat Da-eun menujukan sosok perawat yang elgan, menunjukkan bahwa dedikasi dan empati dalam pelayanan kesehatan dapat membuat perbedaan besar bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan.

Rekan perawat lainnya mengeluhkan beban kerja dan jumlah pasien yang harus mereka tangani. Namun, sikap peduli Da Eun kepada pasien dinilai memakan waktu yang "terlalu lama" dan dianggap menghambat oleh perawat-perawat yang hanya ingin melanjutkan tugas mereka.

Melanjutkan ending di episode 1 saat Da Eun sedang menguping percakapan kepala perawat penyakit dalam dan mengetahu ia merasa tidak dipuji. Dia mencuri perhatian besar para karyawan dan perawat lainnya di kantin karena secara tak sengaja menjatuhkan makan siang seorang pria di tengah ruangan, seketika itu langsung ia berusaha melarikan diri dengan cepat.

Sebagai respon sakit hati, Da Eun memutuskan minum minuman keras setelah jam kerja sebagai pelarian. Ia, yang telah lelah, muncul di restoran ayam milik Song Yu Chan. Dengan nada menggoda, dia memancingnya untuk mengukur sejauh mana dia bisa menanggung minuman keras (atau sebaliknya, tergantung pada situasi), sebelum akhirnya membawanya pulang dengan sepeda motornya.

Pada esok hari, Da Eun menolak untuk mengambil cuti dan memilih untuk tetap fokus dan percaya diri pada pekerjaannya. Dalam perjalanan di bus, dia kembali bertemu dengan Dong Go Yun. Pertemuan tersebut terasa agak aneh, terutama ketika Dong Go Yun menunjukkan minat pada kue beras yang dibawa oleh Da Eun, bahkan mengikuti langkahnya hingga ke ruang psikiatri. Menganggap bahwa kue beras yang di bawanya merupakan salah satu cara ampuh untuk menghentikan kebiasaan membunyikan jarinya.

Di rumah sakit Da Eun mendengar perawat-perawat bangsal psikiatri menjelek-jelekkan seorang dokter di lorong, sebelum Yeo Hwan dibawa untuk mengawasi salah satu pasien yang meminta peralatan menulis. Meskipun perawat bersikeras dia tidak bisa, Yeo Hwan tersenyum licik. Para perawat tidak senang dengan hal ini, menyadari akan adanya perpecahan dalam pekerjaan antar perawat dan dokter.

Dr. Im muncul dengan penuh perhatian dan memberitahu Da-eun tentang kehadiran pasien baru di bangsal, yaitu Kim Sung Sik. Pria berusia 40 tahun ini mengalami tingkat stres yang sangat tinggi. Dia kesulitan tidur dan juga mengalami tekanan tinggi dan gangguan dari atasan barunya.

Dr. Im memberitahu Da Eun bahwa Kim Sung Sik telah diminta untuk menyesuaikan diri dengan gaya kerja atasan yang baru. Keadaan menjadi semakin buruk, hingga Kim Sung-sik menjadi ceroboh dalam presentasi di rapat proyek besar yang sedang dia tangani. Bahkan, dia dilarang menggunakan toilet di tempat kerja, menambahkan rasa ketidaknyamanan pada dirinya dan situasi psikologi dirinya semakin rapuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun