Mohon tunggu...
Aldin Falah
Aldin Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lawan rasa malas,Bangun motivasi, Bagikan inspirasi

Mahasiswa aktif UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Krisis Pangan Itu Nyata? Studi Kasus di Indonesia

15 September 2022   19:35 Diperbarui: 15 September 2022   19:42 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketahanan nasional merupakan aspek penting terutama pangan dan ketahanan pangan. Pada saat ini kondisi di dunia pasca covid 19, permasalahan perang rusia dan ukraina kemudian perubahan iklim yang cukup poin penting serta terjadinya  pembatasan ekpor yang menjadi kendala akibat tingginya kebutuhan pasokan pangan sehinnga berimplikasi pada komoditas pangan. [1]Dilansir dari Kompas.com menurut sri mulyani bahwa harga pangan bertambah hingga mencapai 13 persen di maret 2022 dan akan terus melonjak hingga akhir bulan 2022.  

Beberapa factor lain pun berpengaruh pada ketersediaan lahan dan produksi semakin tinggi pertumbuhan penduduk yang tidak mampu mengimbangi pengaruh tersebut. Dampak yang timbul pada produksi pangan yang meningkat tetapi perubahan lahan pertanian menjadi pemukiman maupun kegunaan fasilitas lainnya . Persoalan tersebut memiliki pengaruh luas dalam ketahanan nasional kita. 

Menurut badan pangan nasional Indonesia bahwa Indonesia untuk saat ini dianggap swasembada  beras menurut International Rice Research Institute (IRRI) akan tetapi bukan berarti kita lolos dari ancaman krisis pangan tersebut melainkan kita harus bersiap diri dan di prediksi bahwa krisis pangan akan terjadi pada tahun 2023 karena factor-faktor yang telah dijelaskan. 

Beberapan pidato yang dilontarkan presiden Jokowi salah satunya terkait urgensi Krisis pangan ini. Kemudian pertanyaannya bagaiaman Tindakan atau respon atas kemungkinan yang akan terjadi pada sektor pangan global terkhususIndonesia?

Pada pendekatan teori sekuritisasi isu atau fenomenan menjadi salah satu agenda keamanan. Dimana ancaman di titik beratkan pada negara mengamankan satu masalah walupun ancaman tersebut itu nyata atau tidak nyata. Masalah yang timbul kemudian di proses dalam sekuritisasi  yang memungkinkan melakukan Tindakan darurat dan lebih mengarah pada ancaman pertahanan serta solusi yang berpusat pada negara bagian. 

Sekuritisasi sukses pada khalayak,lembagai,orang berkompenten,dkk yang memiliki relevansi pada permasalah tersebut yang kemudian meraka akan menunjukkan hal tersebut sebagai ancaman eksistensial pada sautu yang dihargai atau tidak. sekuritisasi bisa saya simpulkan sebagai suatu upaya atau Tindakan yang mungkin bisa dilakan ketikan darurat walupun hal tersebut belum terjadi dengan penilitian atau kajian yang mungkin terjadi menjadi sebuah ancaman nantinya.

Ketahan pangan merupakan bagian penting dalam suatu negara, terutama negara dengan jumlah penduduk yang sangat lama salah satunya Indonesia. Berkaca pada sejarah bahwa ketahan pangan dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi, biaya hidup dan stabilitas politik nasional. 

Kemudian terdapat kedaulatan pangan yang mungkin bisa digunakan dalam ketahanan pangan dimana misalnya petanian bukan hanya untuk dijual akan tetapi dikelola sumber daya alam tersebut yang ditujukan pada prioritas produksi pertanian local, hak negara untuk melindungi harga pangan local dan lain sebagainya. Kemudian kemandirian pangan yang berupaya dalam menjaga ketahanan pangan. 

Selanjutnya deverifikasi pangan yang memungkinan menjadi alternatif saat ini dimana peningkatan beras semakin tinggi dengan konsep ini ketergantungan akan tersebut bisa dikurangi dengan komoditas pangan yang lain selain beras seperti penerapan prinsip gizi seimbang,pola hidup sehat dengan mengkonsumsi pengurangan beras digantikan dengan gandum,umbi-umbian dan lain sebagainya.

Saat ini indoneisa telah mencapai swasembada tetapi melihat pendahuluan di atas bahwa dunia termasuk Indonesia bahwa ada kemungkinan atau prediksi oleh beberapa ahli bawah tahun 2023 akan terjadi krisis pangan salah satunya dimana factor seperti keadaan iklim, keandan perang rusia dan ukraina hingga meningkatnya jumlah penduduk yang berimplikasi pada produksi dan lahan. 

Kemudian indonesia menyikapi hal dengan kebijakan yang dilakukan seperti peningkatan sumber daya local, diversifikasi pangan bahwa program tersbeut telah dicanangkan jauh hari akan tetapi tinggal proses pelaksanaan yang herus benar diterapkan. 

Dengan melihat argument beberapa ahli tokoh seperti sri mulyani pada  acara G20 bahwa dunia mumungkinkan terjadinya Krisis dengan factor sebelumya relate denga apa yang mungkin akan terjadi, jika dikaitkan pada konsep teori sekuritisasi bahwa Indonesia permasalah krisis pangan ini menjadi dan memungkinkan ancaman pertahanan non tradional dengan didukung oleh argument lembagai, forum disukusi, tokoh hal tersebut tentu menimbulkan Tindakan yang harus dilakukan atau Tindakan darurat disebut juga sekuritisasi.

Kesimpulan yang bis akita ambil bahwa krisis ini sangat mungkin terjadi melihat bahwa fenomena alam, fenomenan perang yang terjadi mumungkinan bahwa hal tersebut  akan terjadi jika proses sekuritisasi, 

Tindakan pencegahan yang harus dilakukan oleh negara dengan didukung oleh semua stekholder untuk menjaga ketahanan nasional. Krisis pangan ini meurpakan tugas atau pr semua kalangan negara atau masyarkat karena pangan merupakan bagian penting dari ketahanan pangan yang merupakan kunci dari pertumbuhan suatu negara.

-----------------------------------------------------------

referensi

Dewi, G. P., & Ginting, A. M. (2012). Antisipasi krisis pangan melalui kebijakan diversifikasi pangan. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 3(1), 97-118.

indrasukmawan, d. (2022). keamanan non-tradisional. Presentation.

Kencana, M. (2022). Krisis Pangan 2023 Mengintai, RI Jangan Cepat Puas Meski Swasembada Beras. Retrieved 13 September 2022, from https://www.liputan6.com/bisnis/read/5042407/krisis-pangan-2023-mengintai-ri-jangan-cepat-puas-meski-swasembada-beras

Media, K. (2022). Sri Mulyani Sebut Krisis Pangan Global Berpotensi Berlanjut hingga 2023. Retrieved 13 September 2022, from https://money.kompas.com/read/2022/07/15/163000326/sri-mulyani-sebut-krisis-pangan-global-berpotensi-berlanjut-hingga-2023

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun