Baju bahagia belum terwujud walau masuk dipenghujung waktu.
Dua belas bulan putaran waktumu
Biarlah hayat terus menggulir rajutanmuÂ
Kami yang ada di sudut hamparan tubuhmu wahai ibu
Berusaha menjaga agar tak sampai putus benang  rajutmu.
Dua belas bulan putaran waktumu
Kelak kami bernyanyi untukmu ibu
Kulihat ibu pertiwi sedang bersenang hatiÂ
Air matanya berlinang menangis dalam kebahagiaan.---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!