Mohon tunggu...
Aldina Hasti Putri
Aldina Hasti Putri Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa universitas Jember

mahasiswa prodi perencanaan wilayah dan kota universitas jember. menyukai dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemikiran Teori Klasik dan Neoklasik Pertumbuhan Ekonomi

3 Oktober 2019   20:44 Diperbarui: 3 Oktober 2019   20:57 26727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori pertumbuhan ekonomi ini muncul karena fenomena perubahan sosial masyarakat khususnya pada negara berkembang, yang dikemukakan oleh para ahli untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi pada negara berkembang.

pertumbuhan ekonomi dijadikan tolak ukur bagi kemajuan dan pengembangan bagi suatu bangsa, oleh karena itu teori -teori pertumbuhan ekonomi banyak bermunculan.

Teori pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadilah proses pertumbuhan. Jadi, teori pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah suatu cerita (yang logis) keterkaitan antar faktor ekonomi mengenai bagaimana pertumbuhan terjadi.

Tteori awal dikelompokkan sebagai teori klasik dan kemudian dikembangkan lagi menjadi teori neoklasik. berikut hal yang membedakan pemikiran klasik dan neo klasik.

Pada teori klasik dipopulerkan oleh gagasan Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus menunjukkan pakar membahas lebih luas tentang kegiatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. kerangka pemikiran dan pola pendekatan fenomena ekonomi dalam kehidupan masyarakat masih bersifat sederhana dan jika dibandingkan dengan ukuran zaman sekarang tergolong dengan terlalu sederhana. pakar yang paling dikenal adalah Adam Smith atau bapak ilmu ekonomi modern. Secara garis besar, pemikiran Adam Smith bertumpu pada akselerasi sistem produksi suatu negara dari sistem tradisional ke masyarakat modern yang kapitalis. Sistem produksi suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu (Budiono, 1992: 7-8)4 : 

a. sumber-sumber alam yang tersedia (atau faktor produksi tanah); 

b. sumber daya manusia (jumlah penduduk);

 c. stok barang kapital yang ada. 

selanjutnya adalah David Ricardo pengembangan berupa penjabaran model pertumbuhan semakin tajam, hal yang disimpulkan bahwa keterbatasan  faktor produksi tanah atau sumber daya alam akan membatasi ekonomian suatu negara. negara dapat tumbuh sampai batas ketersediaan SDA pada negara tersebut. apabila SDA telah dieksplotasi secara besar-besaran maka perekonomian berada pada posisi stasioner atau berhenti.

sedangkan menurut pakar Thomas Robert membahas tentang masalah upah pekerja yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. menurutnya populasi manusia yang semakin banyak akan  membutuhkan kebutuhan produksi pangan yang banyak juga, oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja yang banyak pula, para pekerja pastinya membutuhkan upah yang sesuai dengan kinerjanya, apabila pekerja mendapat upah yang tinggi akan menaikkan struktur ekonomi pada negara tersebut.

Pendekatan teori Neo-Klasik Kuno atau pemikiran golongan kanan muncul karena golongan ini tidak setuju dengan terlampau banyaknya campur tangan pemerintah dalam kehidupan sosial-ekonomi. Kritik utama mereka tujukan kepada praktek-praktek negara kesejahteraann (welfare state) yang telah begitu banyak mengalokasikan belanja pemerintah untuk kepentingan kesejahteraan sosial. 

teori ini bertujuan untuk mengembalikan sistem ekonomi menjadi ekonomi kapitalis pada abad 19 dimana kebebasan perseorangan dikembalikan sepenuhnya dan keikut sertakan pemerintah dibatasi dalam hal ekonomi seminimal mungkin. tugas utama pemerintah hanya memperhatikan keamanan dan ketertiban ekonomi saja.

Pada intinya pendekatan klasik hanya bertumpu pada asumsi perkembangan ekonomi yang seakan-akan selalu berjalan dalam keadaan pasar bebas tanpa adanya monopoli, sedangkan pada pendekatan neo-klasik sistem ekonomi didasarkan sepenuhnya pada kepemilikan individu atas faktor produksi , mekanisme pasar, dan persaingan sebebas-bebasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun