Lihat kan? Semua kemungkinan memberikan nilai EV yang sama, yaitu -Rp240.760 (negatif dua ratus empat puluh ribu tujuh ratus enam puluh rupiah). Ini berarti pemain akan kehilangan rata-rata -Rp240.760 per taruhan dalam jangka panjang apapun kemungkinan yang ia pilih.
Di sini, saya tidak bilang bahwa pemain tidak mungkin bisa menang sama sekali. Secara jangka pendek, di poin tertentu, pemain mungkin saja memenangkan taruhannya. Hanya saja, kemungkinannya akan sangat kecil dan sering kali harus melalui beberapa kali (bahkan banyak sekali) percobaan. Itulah mengapa kata "jangka panjang" digunakan.
Hukum Bilangan Besar
Menariknya, berapa banyak pun yang pemain menangkan di titik tertentu, si bandar tetap tidak akan merugi. Mereka terbantu dengan sebuah konsep yang bernama hukum bilangan besar (the law of large numbers), dan ini menjadi konsep matematika ketiga dalam matematika bandar.
Para bandar meyakini konsep ini pada nantinya akan membantu mereka memenangkan kembali uang tersebut karena memang konsep ini menjelaskan bahwa tidak peduli seberapa acak sesuatu, ketika Anda melakukan banyak kejadian acak ini secara bersamaan, pada titik tertentu, akan ada sebuah norma yang muncul.
Jadi, semakin sering pemain bertaruh, semakin banyak pemainnya dan semakin besar jumlah taruhannya, hasil rata-rata juga akan semakin mendekati EV yang dihitung berdasarkan house edge. Ini adalah konsep yang sangat penting dalam memahami hasil jangka panjang dari perjudian dan taruhan.
Lagi-lagi, ini membuat bandar tetap menang pada akhirnya.
Kesimpulan
Matematika menunjukkan dengan sangat jelas bahwa permainan judi memang dirancang untuk menguntungkan bandarnya. Ini tidak hanya berlaku untuk judi bola, melainkan untuk hampir semua jenis permainan judi, entah itu judi slot, bakarat, rolet, atau yang lainnya.
Adanya house edge, EV pemain yang selalu negatif, dan hukum bilangan besar memastikan keuntungan bagi si bandar dalam jangka panjang. Itulah mengapa kasino-kasino di berbagai tempat bisa menjamur dan terus beroperasi.
Oleh karena itu, meskipun ada kemungkinan untuk menang dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, matematika memastikan bahwa bandarlah yang akan selalu menang, bukan pemainnya. Inilah mengapa judi tidak bisa dikatakan strategi keuangan yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi si pemain.
Dengan demikian, ada terlalu banyak alasan nyata untuk menjauh dari judi, bukan hanya ditinjau dari segi spiritual dan sosial, melainkan pula matematika/finansial. Jadi, menjauhlah dari judi!
Bagi yang sudah terlanjur mencoba, berhentilah! Pikirkan, jangan hanya diri Anda sendiri, namun juga bagaimana perasaan orang-orang yang menyayangi Anda apabila Anda hancur lebur karena judi.