Sampai di sini kita telah mendapatkan nilai X dan Y. Berikutnya, kita hanya perlu mencari nilai a dan b untuk mendukung persamaan Y = a + bX.Â
Maka, kita perlu mensubstitusi terlebih dahulu kedua persamaan normal tadi dengan data tabel ini. Dengan kata lain, Y = na + b∑X dapat kita ubah menjadi 1236 = 32a + 1705b (persamaan 1) dan XY = a∑X + b∑X^2 menjadi 140532 = 1705a + 196207b (persamaan 2).
Tak perlu bertele-tele, kita bisa langsung melakukan eliminasi kedua persamaan tersebut sehingga didapat nilai b = 0,71.Â
Kemudian kita hanya perlu mensubstitusi nilai b tersebut ke persamaan 1 atau 2 untuk mendapatkan nilai a, yang keduanya akan sama-sama menghasilkan nilai a = 0,76. Dengan begitu, kita tahu sekarang Y = a + bX adalah sama dengan YÂ = 0,76 + 0,71X.
Untuk memudahkan, persamaan ini dapat kita visualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik ini menjelaskan kepada kita bahwa y (poin yang diraih sebuah tim) dapat diprediksi dengan 0,76 + 0,71 kali poin yang diraihnya di masa lalu.
Lantas, siapa yang akan meraih poin tertinggi berdasarkan semua konsep statistika di atas? Sekali lagi, kita perlu mengaplikasikan ini pada data yang kita gunakan sebelumnya. Dengan menambahkan kolom baru, tabel baru akan terlihat demikian:
Sekarang Anda sudah tahu tim mana yang diprediksi dengan skor tertinggi, kan? Data-data di kolom paling kanan adalah petunjuknya. Jika rasanya masih sulit terbaca, mari kita sortir kolom tersebut berdasarkan angka tertinggi ke terendah. Silakan lihat tabel di bawah.Â