Mohon tunggu...
Aldi Gozali
Aldi Gozali Mohon Tunggu... Akuntan - A lifelong learner

A true learner who loves to write about business, economics, and finance. | All the articles here are originally taken from https://aldigozali.com. Visit there for more articles. | Twitter: @aldigozali | Email: aldi.gozali@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hal-Hal seputar Ekonomi yang Perlu Kita Ketahui

30 April 2015   12:00 Diperbarui: 4 April 2017   17:35 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menggabungkan kedua kondisi di atas, kita akan tahu bagaimana penawaran dan permintaan terhadap suatu barang atau jasa jika ditentukan pada titik harga (P) ataupun kuantitas (Q) tertentu. Selain itu, kita pun akan mendapatkan titik keseimbangan pasar atau yang biasa disebut titik ekuilibrium, seperti terlihat di bawah ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="(aldigozali.com)"]

[/caption]

 

3. Elastisitas Penawaran & Permintaan

Dengan memahami hukum penawaran dan permintaan, kita bisa dengan mudah memprediksi bagaimana kecenderungan perilaku entitas-entitas dalam menanggapi gejolak pasar. Grafik penawaran dan permintaan di atas menjelaskan kepada kita bagaimana, ketika harga naik, konsumen cenderung membeli lebih sedikit dan produsen cenderung menawarkan lebih banyak. Dan, ketika harga turun, konsumen cenderung membeli lebih banyak dan produsen cenderung menawarkan lebih sedikit. Perubahan kuantitas permintaan dan penawaran yang disebabkan berubahnya harga suatu barang atau jasa ini dapat membantu kita dalam menilai elastis tidaknya permintaan dan penawaran tersebut.

Sebagai contoh, misalnya kuantitas mobil "Rambogenit" yang diminta turun dari 50.000 unit menjadi 30.000 unit ketika harganya naik dari Rp100.000.000 menjadi Rp130.000.000 per unitnya. Jika dihitung, kondisi tersebut akan memberikan kita angka perubahan (ε) sebesar [absolut] 1,3 -- yang menurut teori ekonomi permintaan akan mobil "Rambogenit" itu sensitif terhadap perubahan harga sehingga dikatakan elastis.

Sebagaimana mungkin kita ketahui bersama, teori ekonomi mengatakan kalau suatu barang atau jasa dikatakan: elastis (elastic) apabila memiliki ε di atas 1; elastis uniter (unit elastic) apabila ε sama dengan 1; dan inelastis (inelastic) apabila ε di bawah 1.

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="(aldigozali.com)"]

[/caption]

 

Ketentuan di atas juga berlaku untuk kasus elastisitas harga penawaran. Intinya, barang atau jasa dikatakan elastis tatkala perubahan harganya mempengaruhi kuantitas penawaran atau permintaannya secara signifikan (sensitif) dan dikatakan inelastis tatkala perubahan harganya tidak terlalu mempengaruhi kuantitas penawaran atau permintaannya (tidak sensitif). Barang-barang primer seperti beras, bensin, dan garam termasuk barang yang inelastis permintaannya terhadap harga.

 

4. Utilitas Marjinal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun