Apalagi sampai dzalim menyebut dan memakai nama mereka untuk mengeksekusi orang lain. Karna itu fitnah. Mereka pecandu dan bukan pendendam. Lagi pula mereka tidak butuh nyawa orang lain akan tetapi mereka hanya butuh doa saat ini untuk menyejukan tidur mereka dikeabadian sana. Karna eksekusi tidak bisa membuat mereka hidup kembali dan berkumpul lagi kepada keluarga tercintanya.
Baiklah,
Jika bapak bilang tidak maka artinya bapak lebih peduli kepada para korban narkoba yang masih hidup kan?
tapi apakah bapak tau nasib para pecandu dinegeri ini?. Pastilah bagai seorang raja karna banyaknya orang yang berteriak lantang jika mengaku diri mereka peduli melebihi kedua orang tua pecandu. Lihat yang mendukung rencana bapak itu adalah semua pejabat yang mengatasnamakan mereka peduli korban atau pecandu narkoba.
Benarkan pecandu begitu disayang dan diperhatikan sampai harus menghilangkan nyawa manusia untuk membuktikan peduli itu?
Mari kita cari tau kehidupan para pecandu yang hidup di tengah 200 juta rakyat Indonesia yang sayang dan peduli kepada pecandu.
Jika bapak ingin tahu maka datanglah kepenjara yang terdekat. Lalu tanya kepada petugas soal kapasitas penjara tersebut?
Tanya berapa jumlah penghuni saat ini?. Bapak akan terkejut dan bertanya koq bisa kapasitas segini dihuni sebanyak itu?. Apakah indonesia itu banyak penjahatnya?.
Belum tentu pak. Coba saja bapak tanya kembali pada petugas penjara yaitu dari banyaknya napi tersebut apa saja kasus mereka?. Disini bapak boleh shock. Karna 80% itu kasus narkoba. Biasanya lapas dihuni 3500 an narapidana. 20 % nya itu adalah koruptor dan kriminal murni. Lapas Indonesia ada berapa?.
Apakah berarti sebanyak itu para bandar dan pengedar atau kurir yang tertangkap?.
Bisa dibayangkan jika pengedarnya saja segitu banyak maka korbannya bisa berlipat lipat jumlahnya.