Kami Sadar akan penyakit kami dan fasilitas penjara yang semua Serba minim. Yang sehat saja bisa jatuh sakit apalagi kami yang sakit parah.
Â
Memang perasaan IBU selalu tajam. Dia tau kalo anaknya akan mati dibunuh dibuang kedaerah. Karna siapa yang mau besuk kami. Jika dijakarta kadang mereka datang besuk 2 atau 3 kali dalam seminggu. Masih ada makan layak yang bisa kami makan.
Â
Walaupun kami bohong berkata kami akan baik aja dan akan pulang kumpul lagi dengan mereka. Tapi ibu kami tau dan malah semakin deras air matanya. Kami coba usap sambil memeluk ibu kami. Dan kami bisikan jangan nangis mama. Kami minta maaf slalu buat susah selama ini. Dan jika ini memang terakhir kita bertemu maka kami ucapkan terima kasih karna dah peduli sama kami dimana semua membenci kami.
Â
Dan ibu kami berkata apapun kesalahan anak maka seorang ibu sudah siapakan kata maaf lebih banyaknya dari kesalahan anaknya.
Â
Dengan mengusap wajah dan pipi kami mereka minta maaf . mereka minta maaf tidak bisa membawa pulang dan merawat kami dengan layak.
Â
Dan mereka bilang ikhlaskan semua ya nak. Jangan bawa dendam dan kebencian sama siapapun dan jika kamu mau marah maka maka marahlah sama ibumu ini karna ini semua salah IBU.