Berdasarkan kondisi tersebut proyek pengamatan ini juga menganalisa kondisi oseanografi (suhu permukaan laut) perairan selatan Jawa pada saat kejadian siklon tropis Quang (Haryanto et al. 2017).
Siklon tropis Quang mulai menjadi depresi tropis pada tanggal tanggal 28 April 2015 dengan kecepatan angin mencapai 56 km/jam. Pada saat menjadi siklon tropis, siklon Quang berada cukup dekat dengan perairan Selatan Jawa dan bergerak menjauhi ekuator menuju lintang sedang mendekati benua Australia.
Pada tanggal 30 April 2015, siklon tropis Quang berada pada puncak pembentukannya dengan kecepatan angin mencapai 217 km/jam dimana berdasarkan skala badai Saffir-Simpson siklon Quang berada pada skala 4 siklon tropis.
Berdasarkan Tabel 1 diatas siklon Quang mencapai skala 4 siklon tropis terjadi pada siang hari, hal ini sesuai dengan hasil penelitian tentang siklon tropis yang menyatakan bahwa aktivitas siklon tropis pada siang hari lebih besar dibanding dengan malam hari.
Selain itu, siklon Quang memiliki radius sekitar 150 Km sampai 200 Km dan hanya memiliki masa hidup sekitar 4 hari sejak terbentuk sebagai depresi tropis dan hilang sebagai badai tropis pada tanggal 1 Mei 2015 di daratan Australia bagian barat (Haryanto et al. 2017).
Zona lautan tempat terjadinya siklon menjadi zona dengan pusat tekanan rendah. Zona ini akan bergerak ke arah benua Australia bagian barat. Proses ini akan menjadi tempat siklon dan kecepatan angin yang tinggi.
Zona lautan tempat terjadinya siklon menjadi zona dengan pusat tekanan rendah dengan suhu permukaan laut yang rendah diantara suhu permukaan laut sekitarnya, suhu permukaan laut ini berkisar antara 27C -28.5C dan suhu permukaan laut sekitarnya antara 29C -30.5C. Peristiwa ini akan memengaruhi proses oseanografi lain seperti Upwelling pada zona perairan wilayah barat benua Australia.
Hujan di Jawa Timur terjadi secara signifikan saat terjadi siklon. Akumulasi curah hujan selama 6 hari meningkat dari awal depresi tropis sampai badai tropis.