2002
- Waktu tambahan dihapuskan dari J2 (3 poin untuk kemenangan, 1 poin untuk seri, dan 0 poin untuk kekalahan)
- J1 masih menggunakan sistem penilaian yang lama
2003
- Waktu tambahan dihapuskan dari J1 (3 poin untuk kemenangan, 1 poin untuk seri, dan 0 poin untuk kekalahan)
2004
- Pemberlakuan play-off untuk klub ketiga dari bawah di J1 dan klub di urutan ketiga di J2. Play-off ini menggunakan sistem kandang dan tandang
- J1 di musim berikut akan terdiri dari 18 klub
2005
- Satu klub mendapatkan promosi dari JFL ke J2. Jumlah anggota liga kini adalah 30 klub (18 klub di J1 dan 12 klub di J2)
- J1 menggunakan format satu putaran dengan sistem kandang dan tandang
- JEF United Ichihara mengubah nama menjadi JEF United Chiba
2006
- Satu klub mendapatkan promosi dari JFL ke J2. Jumlah anggota liga kini adalah 31 klub (18 klub di J1 dan 13 klub di J2)
- Aturan gol tandang diberlakukan di J.League Yamazaki Nabisco Cup dan playoff J1-J2
2007
- Juara J.League akan mengikuti Piala Dunia Antarklub, kecuali sebuah klub Jepang menjuarai Liga Champions Asia (LCA). Urawa Red Diamonds yang baru saja menjuarai LCA menjadi juara ketiga di Piala Dunia Antarklub 2007
- Kyoto Purple Sanga mengubah nama menjadi Kyoto Sanga F.C.
2008
- Dua klub mendapatkan promosi dari JFL ke J2. Jumlah anggota liga kini adalah 33 klub (18 klub di J1 dan 15 klub di J2)
- J2 menggunakan format satu putaran dengan tiga kali pertemuan antar klub
- Tokyo Verdy 1969 mengubah nama menjadi Tokyo Verdy
- Nagoya Grampus Eight mengubah nama menjadi Nagoya Grampus
dan sampai hari ini pun j-league terus berproses untuk mencapai kompetisi ideal mrka.. tapi dari perjalanan panjang itu.. 1 hal yg bisa kita simpulkan adalah.. untuk membentuk kompetisi yg baik memang butuh proses panjang.. tetapi proses yang panjang itu.. dilakukan dengan sangat bijak sekali.. jfa tidak sama sekali merubah kompetisi yg sudah ada dan berjalan selama ini.. kompetisi yg sudah ada dibiarkan juga berproses agar klub2 yg masih bertahan tetap diberi kesempatan untuk berbenah dan memperbaiki diri.. entah melalui jalan merger.. atau mencari sponsor atau pemodal yg bersedia mengambil alih..
rasanya.. bukanlah hal yg mustahil jika apa yg dilakukan jepang.. juga kita contoh.. karena dengan langkah2 yg mereka lakukan dalam menyusun dan membentuk kompetisi yg baik.. jepang sudah berbicara banyak dikancah sepakbola dunia.. sekali jika kita memang punya niat yg baik untuk membangun sepakbola yg lebih baik.. kenapa kita tidak memulai dengan cara2 yg baik.. cara2 yg bisa dipahami dan diterima oleh smua pihak yg perduli untuk menjadikan sepakbola kita maju..
smoga saja.. apa yg menjadi harapan saya.. bisa menjadi kenyataan.. kita smua tentu bosan melihat sepakbola kita cuma begini2 terus.. dimana kompetisi kita yg selalu saja berubah tanpa tujuan yg jelas.. hanya menuruti kepada kehendak siapa yg berkuasa saja.. salam..