Seandainya pasangan Puan-Andika yang merupakan pasangan sipil-militer diajukan, bagaimana peluangnya? Apakah Andika berkenan menjadi wakilnya Puan.Â
Jika tidak ada tawaran dari Bacapres lain, mungkin Andika akan berkenan. Namun jika ada tawaran dari Bacapres yang lain? Misalnya Ganjar-Andika, siapakah yang akan dipilih Andika?
Elektabilitas Puan yang masih rendah belum bisa mengimbangi elektabilitas Prabowo, Anies dan Ganjar tentu patut menjadi perhitungan Andika. Sebagai mantan KSAD dan Panglima TNI, Andika tentu akan menghitung untung ruginya. Dan tentu peluang menangnya yang menjadi pertimbangan prioritas.
Jika peluang kalah lebih besar, mungkin Andika memilih tidak maju. Mungkin saja dia akan didapuk menjadi menteri oleh Capres yang menang. Itu jauh lebih baik.
Puan-Ganjar
Jika Puan tidak mendapatkan pasangan yang akan maju dalam Pilpres, mungkin pilihan terakhir adalah Ganjar. Maukah Ganjar menjadi wakil Puan? Bisakah Ganjar menolak perintah Megawati? Apakah Ganjar akan menolak dan memilih tidak maju sebagai Bacawapres?
Pertanyaan ini sangat wajar, melihat gaya dan cara PDIP melalui Megawati, Puan dan Bambang Pacul dkk di DPR RI yang mendiskreditkan Ganjar. Apakah Ganjar akan memilih diam atau tidak ikut dalam Pilpres, ini masih menjadi teka-teki.
Ganjar masih mungkin dicalonkan oleh koalisi partai lain, selain PDIP. Apalagi dalam pencalonan resmi November 2023, Ganjar sudah selesai dengan jabatannya sebagai Gubernur Jateng. jadi dia tidak ada lagi beban terhadap PDIP.
Sesungguhnya masalah psikologis antara Puan dengan Ganjar juga sudah ada. Walaupun separtai, tetapi Ganjar lebih dihargai oleh partai lain, berbeda dengan partainya sendiri PDIP yang seakan menganiayanya secara politik.
Dengan uraian dan berbagai kemungkinan pasangan Puan diatas, masih mungkin dengan pasangan yang lain. Namun bisa dilihat, Puan menghadapi berbagai tantangan untuk maju sebagai Bacapres. Bukan saja elektabilitas yang masih rendah, namun memilih pasangan dan mitra koalisi juga menjadi kesulitan tersendiri.
Bagaimana Puan dan PDIP, khususnya Megawati mempertimbangkan semua faktor diatas untuk memutuskan Bacapres dari PDIP? Apakah mereka akan tetap percaya diri mengajukan Puan sebagai Bacapres, tidak perduli siapapun pasangannya dan seberapa besar peluang menang? Atau Megawati akan berpikir strategis dan matang untuk menentukan siapa Bacapres dan Bacawapres untuk PDIP?