Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dampak Politik Klaim Prabowo Dapat Izin Jokowi Menjadi Bacapres.

15 Agustus 2022   06:40 Diperbarui: 15 Agustus 2022   06:48 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dampak Politik  Klaim Prabowo Dapat Izin Jokowi Menjadi Bacapres.

Gerindra mengklaim bahwa Prabowo dapat izin dari Jokowi untuk maju Capres. Benarkah? Apakah mungkin Jokowi memberikan izin Prabowo  maju sebagai capres? Izinnya seperti apa? Lisan? Tulisan? Atau apa?

Atau karena Jokowi pernah menanyakan para menterinya, apakah maju sebagai Capres? Ketika itu Presiden Jokowi bertanya kepada empat menteri, apakah maju sebagai Capres. Airlangga menjawab, maju. Erick Tohir menjawab maju. Sandiaga Uno menjawab maju. Hanya Prabowo yang menjawab, jika diizinkan bapak presiden? Pertanyaan inikah yang ditafsirkan sebagai izin? Atau memang riil ada izin?

Kenapa Gerindra mengklaim izin Jokowi untuk Prabowo? Apakah Jokowi pengurus partai Gerindra? Sebagai menteri kabinet Jokowi? Kalau mau maju capres, harus berhenti dari tugas menteri. Apakah Prabowo akan mengunurkan diri dari jabatan Menteri Pertahanan? Kalau sudah mau maju menjadi Capres harus segera mengundurkan diri dari menteri. Jangan sampai ada penyalahgunaan fasilitas menteri untuk kepentingan capres.

Gerindra sepertinya tidak sabar ingin mengumumkan dan mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres dari koalisi Gerindra-PKB. Mendaftar sebagai perserta pemilu, kedua partai ini sudah datang bersamaan. Mereka mau menunjukkan bahwa kedua partai ini sudah solid.

Kembali kepada pertanyaan judul diatas. Benarkah Prabowo mendapat izin maju sebagai Capres dari Jokowi? Kapan izinnya keluar? Apakah benar Prabowo menjadi jagoan Jokowi dalam Pilpres 2024? Apakah klaim ini tidak terlalu maju atau salah kaprah?

Jokowi masih memakai istilah ojo kesusu, jangan tergesa-gesa menyebut nama Bacapres. Kenapa tiba-tiba Gerindra mengklaim bahwa Prabowo seakan sudah mengantongi izin dari Jokowi?  Ini sepertinya bukan gaya Jokowi. Mungkin ini gaya Gerindra seakan ingin mengikat Jokowi untuk mendukung Prabowo menjadi Bacapres. Begitukah?

Apakah Prabowo benar-benar dengan kesungguhan hati menganggap izin Jokowi sebagai syarat maju sebagai Bacapres? Atau ini hanya sekedar trik pengujian dukungan Jokowi kepada siapa diantara nama Bacapres yang beredar.

Jika izin Jokowi benar-benar sudah diberikan kepada Prabowo, lalu bagaimana nasib Bacapres yang lainnya? Apakah Jokowi hanya memberikan izin kepada Prabowo? Atau memberikan izin kepada siapa saja yang mau maju sebagai Bacapres. Jika yang dimaksud Gerindra dalam klaimnya hanyalah izin maju sebagai capres dan sudah barang tentu akan segera mengundurkan diri dari kabinet.

Dampak terhadap  PDI-P.

Prabowo maju sebagai Bacapres seakan melupakan PDI-P. Tidak sabar menunggu last minute, istilah yang akrab bagi PDI-P. Apakah klaim izin dari Jokowi ini diasengaja mau mengusik PDI-P yang masih mengasah dan membina Bacapresnya? Disini bisa kita pahami trik Gerindra mengklaim sudah mengantongi izin dari Jokowi. Apakah PDI-P akan terusik atau bahkan bisa membuat keputusan lain, ini masih pertanyaan.

Apakah dampak klaim izin dari Jokowi kepada Prabowo terhadap PDI-P? Bergemingkah? Jika gerakan klaim Gerindra ini sudah dikoordinasikan dan dikomunuikasikan dengan PDI-P, maka ini tentu saja tidak masalah. Namun jika klaim ini belum dikoordinasikan dan belum dikomunikasikan, maka sikap PDI-P bisa mengambil keputusan yang berbeda dengan  perkiraan Gerindra.

Jika PDI-P tidak terusik dengan klaim izin Jokowi ini, maka patut diduga ini adalah sesuatu yang sudah dikomunikasikan. Jika PDI-P bereaksi, patut diduga bahwa ini belum dikomunikasikan. Pernyataan Sekjen PDI-P bahwa Megawati sedang mengasah dan menggodok Capres patut diduga sebagai persiapan untuk mengarahkan nama Bacapres dari PDI-P yang akan diumumkan sesuai jadwal yang diinginkan PDI-P.

Bagi PDI-P sepertinya trik klaim izin Jokowi ini kurang berpengaruh. Pengamatan PDI-P terhadap Jokowi adalah dukungannya terhadap Ganjar Pranowo, bukan untuk Prabowo. Bambang Pacul dari PDI-P mengatakan bahwa lebih mudah berkomunikasi dengan Prabowo daripada Ganjar. Apakah ini sebuah indikasi? Jika ini sebuah indikasi, maka patut diduga klaim Gerindra atas izin Jokowi kepada Prabowo sebagai Capres merupakan ujian bagi Jokowi dan relawannya.

Dampak terhadap Nasdem, PKS dan Demokrat.

Koalisi Gerindra dan PKB serta deklarasi Bacapres Prabowo ingin mengikuti gaya KIB yang diprakarsai Golkar. Bahwa perkiraan dan kemungkinan KIB sebagai kendaraan cadangan yang dipersiapkan untuk pengganti Jokowi sedang diuji. Ini juga tentu akan mendorong partai lain seperti Partai Nasdem, PKS dan Demokrat menentukan sikap.

Apa dampak klaim Gerindra tentang izin Jokowi kepada Prabowo terhadap Nasdem, PKS dan Demokrat? Dengan sudah adanya dua koalisi yang sudah diumumkan, yaitu KIB dan Gerindra-PKB, maka posisi Nasdem, PKS dan Demokrat seakan terpaksa harus mengintensifkan komunikasi. Dampak ini paling berpengaruh kepada partai Nasdem yang akan menentukan.

Jika Nasdem mau membangun koalisi dengan PKS dan Demokrat, maka mereka bisa menjadi satu gerbong kendaraan Paslon Pilpres 2024. Namun jika Partai Nasdem akan memilih bergabung dengan KIB, atau bahkan nanti dengan PDI-P, maka status Demokrat dan PKS akan terkatung-katung. Mereka akan memilih koalisi mana yang mungkin diikutinya, bukan lagi kesepakatan membuat koalisi baru. Mereka menjadi pengikut koalisi yang ada, bukan membentuk koalisi dari awal secara bersama-sama.

Gerindra dan Prabowo ingin membentuk arah dan posisi Pilpres 2024. Mereka tidak mau tergantung dengan partai lain dan dukungan dari tokoh lain. Termasuk ke PDI-P. Apalagi dengan partai Nasdem yang tidak mencantumkan nama Prabowo sebagai Bacapres dalam Rakernasnya. Ini seperti tindakan balasan Gerindra kepada partai Nasdem. Koalisi dengan PKB dan klaim izin dari Jokowi menjadi sebuah trik politik yang menggelitik.

Bagaimana para elit politik partai menanggapi dan bersikap terhadap klaim izin ini akan segera terlihat dalam minggu dan bulan ke depan ini. Komunikasi politik antar partai kemungkinan akan kembali intens untuk membentuk koalisi dan bagaimana mereka ikut serta dalam kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024 yang akan datang.

Salam klaim izin Jokowi.

Aldenrtua Siringoringo.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun