Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Taiwan Dikunjungi Pelosi, China Emosi, Akan Ada Invasi?

4 Agustus 2022   06:04 Diperbarui: 5 Agustus 2022   06:45 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPR AS Nancy Pelosi (kiri) dan Wakil Ketua Parlemen Taiwan Tsai Chi-chang (kanan) melambai kepada wartawan saat kedatangannya di Parlemen Taipei pada 3 Agustus 2022. Sumber: AFP/Sam Yeh via Kompas.com

Taiwan Dikunjungi Pelosi, China Emosi, Akan Ada Invasi?

Gertakan China terhadap AS tidak mempan. Xi Jinping dalam percakapan telepon menghardik Joe Biden agar Pelosi tidak jadi berkunjung ke Taiwan. Namun Ketua DPR AS Nancy Pelosi tetap berkunjung ke Taiwan. China emosi dan melakukan latihan militer besar-besaran sekitar Selat Taiwan. Mau melakukan invasi?

AS memang bersikukuh menjalankan rencana kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan. Sangat wajar China emosi. Latihan militer besar-besaran dilakukan sekitar Taiwan. Mau mengepung dan membuat Taiwan takut? Atau sekaligus mau memblokade laut dan udara Taiwan?

Kenapa AS memancing emosi China dengan kunjungan Pelosi ke Taiwan. AS tahu betul bahwa China akan emosi jika kunjungan itu tetap dilakukan. Namun AS berdalih, bahwa mereka hanya mendukung demokrasi di Taiwan. Mendukung demokrasi harus ditunjukkan dengan konkrit. Sekaligus memanas-manasi China?

Pemerintah China telah memanggil Dubes AS di China. Akan ada pengusiran diplomat? Jika sampai China mengusir diplomat AS dari Beijing, masalah ini akan berlanjut.

Namun jika hanya sebatas pemanggilan untuk memberikan penjelasan atau menyampaikan protes saja, hal itu biasa dalam hubungan diplomatik antar negara.

Kekhawatiran bangsa-bangsa di dunia, kunjungan Pelosi ini membuat China emosi lalu diiringi dengan invasi ke Taiwan seperti Rusia ke Ukraina. Beranikah China melakukan invasi ke Taiwan? 

Apakah AS akan membiarkannya? AS tidak akan membiarkan Taiwan diinvasi China. Kunjungan Pelosi ke Taiwan ini bisa jadi AS sedang cek ombak seberapa dalam emosi China. Juga untuk menunjukkan dukungan kuat ke Taiwan. Amerika tidak bisa digertak China.

Jika emosi China meninggi dan mengancam invasi, AS bisa mengajak China negosiasi. Jika China melakukan invasi ke Taiwan akan membawa dampak ekonomi yang besar terhadap China, Taiwan dan juga seluruh dunia. Amerika pasti tidak diam. Tentu saja akan membantu Taiwan. Kekacauan di kawasan Asia Timur akan meledak.

Dampak perang Ukraina-Rusia sudah sedemikian besar kepada dunia internasional. Bagaimana keadaannya jika China menginvasi Taiwan? Krisis dan resesi tak terelakkan dan dampak kepada krisis pangan dan energi akan semakin menganga.

China mungkin akan  menarik pelajaran dari perang Ukraina-Rusia. Rusia menganggap enteng Ukraina dengan asumsi bahwa Ukraina akan bisa ditaklukkan dalam waktu singkat. 

Ternyata meleset. Semangat juang Ukraina dan perlawanan yang dilakukan membuat Rusia sempat kewalahan dan waktu perang yang memanjang membuat Rusia juga merana.

Nah pelajaran inilah yang mungkin menjadi pertimbangan bijak  China tidak melakukan invasi ke Taiwan. Namun jika emosi China sudah memuncak dan Xi Jinping merasa tersinggung, segala sesuatu yang tidak diinginkan bisa terjadi.

Perbedaan persepsi AS dengan China.

Kenapa China sangat emosi ke AS atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ini? China menganggap bahwa AS mengganggu prinsip Satu China. Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China daratan.

Kenapa AS ngotot mendukung Taiwan? AS menganggap bahwa mereka hanya mendukung Taiwan sebagai negara demokrasi, Perkembangan demokrasi di Taiwan yang didukung AS, bukan soal Satu China.

Perbedaan persepsi dari China dan AS inilah yang membuat ketegangan antara China-AS. Namun terkadang, ancaman itu lebih menakutkan daripada kenyataan.

Ancaman Xi Jinping yang menghardik Joe Biden via telepon sangat keras. Jangan bermain api di Taiwan, demikian ancaman China. Harapannya Nancy Pelosi menunda kunjungannya ke Taiwan. Kenyataannya tak sekeras itu.

AS tetap ngotot melakukan kunjungan tersebut. Ketua DPR AS sudah berkunjung dan sudah meninggalkan Taiwan pada tanggal 3 Agustus 2022 sore. Kunjungan itu meninggalkan amarah dan emosi China. Tapi apa mau dikata, kunjungan sudah berakhir. Pelosi mengunjungi Parlemen Taiwan dan juga kunjungan ke kantor Presiden Taiwan.

Presiden Taiwan memberikan penghargaan kepada Nancy Pelosi. Sesama wanita memang cukup kukuh. Taiwan merasa bangga dengan kunjungan Ketua DPR AS tersebut. Tak peduli bahwa itu menyulut emosi China.

Kemungkinan yang terjadi pasca kunjungan Pelosi.

Pertama,  latihan militer besar-besaran yang dilakukan China akan berlanjut dan berubah menjadi invasi ke Taiwan? Kemarahan dan emosi dilampiaskan dengan melakukan invasi. 

China merasa dipermalukan AS di depan hidungnya, jadi China perlu menunjukkan taringnya. Resiko sangat besar. Bukan saja untuk China dan Taiwan, namun dampak ke seluruh dunia.

Kedua,  China cukup marah saja dan memprotes kunjungan tersebut sebagai pelecehan terhadap prinsip Satu China yang dianut dan dipegang teguh China. Mungkin akan ada pertemuan diplomat untuk membicarakan ketegangan ini.

Ketiga, China akan melakukan embargo kepada produk AS dan perusahaan AS di China. Walaupun ini hanya menyangkut hubungan bilateral AS-China, hal tersebut akan berdampak kepada perdagangan dunia.

AS dan China seharusnya harus berhati-hati dalam situasi sekarang ini. Kondisi dunia yang kurang baik akibat perang Ukraina-Rusia seharusnya menjadi pertimbangan untuk tidak melakukan provokasi yang menimbulkan ketegangan antara AS-China.

Setiap ketegangan antar negara besar pasti membawa dampak besar kepada perekonomian dunia. Harapan kita, AS dan China akan menjadi negara besar yang bijak. Jangan hanya menonjolkan ego dan harga diri masing-masing tanpa menghitung dampak negatif kepada dunia internasional.

Peran Indonesia.

Apa peran Indonesia terhadap ancaman ketegangan dan potensi invasi China kepada Taiwan? Mungkin ada baiknya Presidensi G20 yang dilambangkan Presiden Jokowi untuk menelepon Xi Jinping uantuk meredakan emosi dan ketegangan. 

Ketika Jokowi berkunjung ke China, Xi Jinping girang, Jokowi berterima kasih. Jika mendapat telepon dari seseorang yang membuat hati girang, pastilah akan bisa mengurangi emosi dan amarah hati yang sedang meninggi.

Presidensi G20 mungkin bisa memasukkan hal ini dalam agenda KTT G20 Bali yang akan datang. Pemulihan ekonomi dunia pasca Pandemi Covid 19 dengan Recovery together, recovery stronger bisa gagal, jika meletus perang akibat invasi China ke Taiwan. Semoga tidak terjadi.

Salam anti invasi.

Aldentua Siringoringo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun