China mungkin akan  menarik pelajaran dari perang Ukraina-Rusia. Rusia menganggap enteng Ukraina dengan asumsi bahwa Ukraina akan bisa ditaklukkan dalam waktu singkat.Â
Ternyata meleset. Semangat juang Ukraina dan perlawanan yang dilakukan membuat Rusia sempat kewalahan dan waktu perang yang memanjang membuat Rusia juga merana.
Nah pelajaran inilah yang mungkin menjadi pertimbangan bijak  China tidak melakukan invasi ke Taiwan. Namun jika emosi China sudah memuncak dan Xi Jinping merasa tersinggung, segala sesuatu yang tidak diinginkan bisa terjadi.
Perbedaan persepsi AS dengan China.
Kenapa China sangat emosi ke AS atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ini? China menganggap bahwa AS mengganggu prinsip Satu China. Taiwan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China daratan.
Kenapa AS ngotot mendukung Taiwan? AS menganggap bahwa mereka hanya mendukung Taiwan sebagai negara demokrasi, Perkembangan demokrasi di Taiwan yang didukung AS, bukan soal Satu China.
Perbedaan persepsi dari China dan AS inilah yang membuat ketegangan antara China-AS. Namun terkadang, ancaman itu lebih menakutkan daripada kenyataan.
Ancaman Xi Jinping yang menghardik Joe Biden via telepon sangat keras. Jangan bermain api di Taiwan, demikian ancaman China. Harapannya Nancy Pelosi menunda kunjungannya ke Taiwan. Kenyataannya tak sekeras itu.
AS tetap ngotot melakukan kunjungan tersebut. Ketua DPR AS sudah berkunjung dan sudah meninggalkan Taiwan pada tanggal 3 Agustus 2022 sore. Kunjungan itu meninggalkan amarah dan emosi China. Tapi apa mau dikata, kunjungan sudah berakhir. Pelosi mengunjungi Parlemen Taiwan dan juga kunjungan ke kantor Presiden Taiwan.
Presiden Taiwan memberikan penghargaan kepada Nancy Pelosi. Sesama wanita memang cukup kukuh. Taiwan merasa bangga dengan kunjungan Ketua DPR AS tersebut. Tak peduli bahwa itu menyulut emosi China.
Kemungkinan yang terjadi pasca kunjungan Pelosi.