Kopda M Merencanakan Pembunuhan Isteri Dengan Membayar Eksekutor?
Kasus penembakan seorang isteri TNI AD di Semarang cukup menghebohkan. Walau bersamaan beritanya dengan kasus kematian Brigadir J di rumah Kadiv Propam, kasus penembakan di Semarang ini cukup menyedot perhatian media kita.
Setelah eksekutor penembak isteri Kopda M ditangkap, maka terungkaplah bahwa Kopda M yang merencanakan dan membayar eksekutor untuk menembak isterinya. Menurut pengakuan para eksekutor, mereka dibayar sebanyak Rp 120 jt. Jika berhasil akan diberikan lagi uang sejumlah Rp 200 jt dan ditambah dengan satu unit mobil Toyota Yaris.(Metro TV, 27 Juli 2022)
Jika keterangan dan kesaksian para eksekutor penembakan ini benar, kenapa seorang suami anggota TNI melakukan rencana pembunuhan terhadap isterinya? Ternyata ada faktor orang ketiga. Kopda M mempunyai WIL sebagai selingkuhan.
Kopda M kini melarikan diri. Menurut berita bahwa Kopda M masih sempat mengantar isterinya ke rumah sakit setelah ditembak para eksekutor. Ini luar biasa. Dia yang merencanakan. Setelah terjadi penembakan, dia masih mengantar isterinya ke rumah sakit.
Kopda M ini memang harus dicari dan harus segera ditemukan. Orang seperti ini tidak boleh dibiarkan merajalela. Pengakuan Wanita R selingkuhannya juga mengenaskan. Ternyata Kopda M sudah memintanya untuk kawin lari bersama, namun selingkuhannya tidak mau.
Peristiwa ini sangat mengenaskan.Tidak masuk akal. Kok suaminya tega merencanakan pembunuhan isterinya dengan hadiah yang spektakuler. Rp 120 jt ditambah Rp 200 Jt dan sebuah mobil Toyota Yaris.
Kasus penembakan ini bisa kita pahami dengan kehadiran seorang Wanita R, selingkuhan suami, Kopda M. Dia ingin menghabisi isterinya agar dia bisa kawin dengan selingkuhannya? Tega benar, mungkin itulah respon kita. Namun namanya orang sedang kasmaran, semuanya serba tidak logis. Memakai perasaan dan sangat sensitif.
Sangat disesalkan ya. Seorang anggota TNI, seorang ayah dan sebagai suami melakukan pembunuhan kepada isterinya. Lalu bagaimana anaknya nanti? Apakah itu tidak dipikirkan? Seandainya dia nanti ditangkap dan ditahan, siapa yang mengurus anaknya?
Kasus seperti ini patut menjadi perhatian dan dibuat sebagai pelajaran berharga bagi yang suka selingkuh. Ketahanan keluarga seharusnya menjadi prioritas utama bagi suami, isteri dan anak.
Bermain api asmara dengan orang lain bagi suami atau isteri sangat berbahaya. Ketika api asmara itu kecil, mungkin masih bisa dikendalikan. Namun setelah membara dan membesar, maka api asmara akhirnya melahap orangnya.
Mungkin Kopda M sudah dilahap api asmaranya yang membara dan membesar dengan selingkuhannya. Dan akhirnya dia melahap dirinya dan berniat membunuh isterinya dengan membayar eksekutor untuk menembak dan membunuh isterinya.
Semula disuruh dihabisi di dekat sekolah anaknya yang sepi, namun lolos. Ketika berada di depan rumahnya ditembak dan dibunuh.
Penjelasan yang diberikan para eksekutor ini menempatkan Kopda M sebagai aktor intelektual penembakan isterinya. Ini bisa dianggap sebagai pembunuhan berencana yang diancam dengan hukuman mati sebagaimana diatur dalam pasal 340 KUHP.
Harapan kita, Kopda M ini bisa segera ditangkap atau menyerahkan diri agar kasus ini bisa diusut tuntas dan terang. Apakah penjelasan para eksekutor ini benar? Siapakah yang harus bertanggung jawab atas meninggalnya isteri Kopda M ini? Semua ini bisa terang, jika Kopda M segera ditangkap dan dimintai keterangannya dan diproses secara hukum sampai ke pengadilan. Selamat bekerja Tim Gabungan Polri-TNI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H