Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerindra dan PKB Masih Koalisi Ecek-ecek, Betulkah?

4 Juli 2022   05:08 Diperbarui: 4 Juli 2022   06:36 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koalisi Gerindra-PKB itu masih ecek-ecek. Artinya masih main-main. Istilah ecek-ecek ini sangat terkenal di Medan. Pernyataan ini dilontarkan Direktur Eksekutif Lembaga Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.

Dia menyebut tiga alasan. Pertama, penjajakan koalisi belum level ketua umum. Itu artinya dua partai ini tak bisa mengklaim sudah berkoalisi. Belum A1.

Kedua, Belum ada deklarasi resmi macam KIB. Semua masih serba mengambang, cair dan bahkan cenderung normatif.

Ketiga, yang agresif ke publik Cuma PKB sepihak seakan koalisi ini 1000 % terbentuk. Padahal politisi Gerindra terkesan datar-datar saja.

Politisi Gerindra dan PKB membantah pernyataam tersebut. Ketua Harian partai Gerindra  Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, "Menanggapi pernyataan beraneka ragam tentang hubungan Gerindra dan PKB ini saya hanya tersenyum-senyum, apalagi ada yang ngomong hanya PKB yang menggebu-gebu. Padahal benar kok Gerindra dan PKB sudah sepakat untuk bekerja sama atau berkoalisi bersama-sama menghadapi Pemilu 2024," (detik.com, 3 Juli 2022)

Wakil Sekjen PKB mengiyakan pernyataan dari Ketua harian Gerindra tersebut diatas. Bahwa mereka sudah sepakat berkoalisi.

Apa yang diakatakan Adi Prayitno bahwa koalisi Gerindra dan PKB masih ecek-ecek patut diduga masih betul. Kesan ecek-ecek itu sangat kental dan konkrit. Kenapa? Ketika Prabowo menerima Ketum Partai Demokrat AHY, Prabowo mengatakan bahwa koalisi akan ditentukan last minute.

Pernyataan Prabowo tentang koalisi terjadi pada waktu last minute mengandung makna bahwa koalisi belum terbentuk. Koalisi belum ada. Lalu Koalisi Gerindra dan PKB yang seakan dianggap PKB sudah 1000 % pasti terjadi, bagaimana statusnya?

Semua itu masih penjajakan. Walaupun Gerindra dan PKB sudah sepakat, sepanjang kesepakatan itu belum dibuat dalam kesepakatan tertulis  hitam diatas putih, maka itu dianggap masih kesepakatan normatif. Belum koalisi.

Jadi ada dua yang belum dilakukan Gerindra dan PKB. Pertama, belum menandatangani kesepakatan berkoalisi diatas kesepakatan tertulis hitam dan putih. Kedua, belum ada deklarasi resmi. Jadi bahasa perkawinan, belum nikah secara resmi. Masih tahap pacaran. Pacaran itu masih ecek-eceknya pernikahan. Atau penjajakan pra nikah. Penjajakan pra koalisi.

Jadi ketua Harian Gerindra jangan hanya tersenyum-senyum saja. Perlu serius mewujudkan koalisinya sebelum tersenyum dengan pernyataan Adi Prayitno diatas.

Kenapa PKB sangat menggebu-gebu dengan koalisi ini? Apakah ingin segera membuktikan bahwa Muhaimin sudah dipastikan menjadi Cawapres pendamping Prabowo? Ingin menunjukkan kepada Yenny Wahid dan PBNU bahwa kendaraan politik Muhaimin sudah ada?

Apakah Muhaimin sudah sangat yakin bahwa Gerindra dan Prabowo Subianto sudah menyetujuinya sebagai Cawapresnya? Bagaimana kemungkinan Prabowo dengan Puan? Kan masih belum ada pembicaraan putus antara Gerindra dengan PDIP.

Apakah sudah yakin Prabowo memilih Muhaimin daripada Puan? Kalau Megawati menyetujui Puan Maharani sebagai Cawapresnya Prabowo, kira-kira Prabowo pilih siapa Cawapresnya? Muhaimin atau Puan?

Kuncinya ada di tangan Prabowo bukan ditangan Muhaimin. Prabowo mengatakan ke AHY, koalisi akan diumumkan menjelang Pilpres, last minute.

Dengan demikian, apakah betul jika PKB dianggap kegeeran dan menganggap 1000 % koalisi Gerindra-PKB ini pasti terwujud? Bisa jadi. Kalau memang betul sudah sepakat, segeralah tandatangani pembentukan koalisi dan segera juga deklarasikan. Maka selesai sudah. Kalau belum seperti itu? Ya, masih ecek-eceklah.

Jadi koalisi Gerindra dan PKB ini masih ecek-ecek? Betulkah? Kira-kira begitulah. Tapi gaya Gerindra-PKB sudah seperti sudah berkoalisi, bagaimana itu? Macam betul ajanya itu, kata orang Medan.

Masalah koalisi Pilpres yang seharusnya serius dibuat  dengan gaya ecek-ecek. Dasar koalisi ecek-ecek. Jadi kita juga jangan menanggapinya seriuslah, termasuk pembaca ya. Mereka berkoalisi ecek-ecek, membaca tulisan inipun dengan gaya ecek-ecek sajalah. Gitu aja kok repot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun