Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKB Bermimpi Muhaimin Menjadi Presiden?

21 Juni 2022   09:16 Diperbarui: 21 Juni 2022   09:24 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koalisi.

PKB yang membentuk Koalisi Semut Merah ternyata tidak cukup syarat ambang batas. Ketika Partai Nasdem mengumumkan tiga nama Bacapres, Prabowo langsung bertemu dengan Muhaimin. Seakan ada saling pengertian dan kesepakatan untuk melangkah menuju Pilpres dan pilkada Serentak 2024.

PKS merasa ditinggalkan oleh PKB. PKS kini mencari koalisi yang menganggap mereka setara. Tidak dianggap sebagai bawahan, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, begitu kira-kira.

Ketika KIB dibentuk oleh Golkar, PAN dan PPP, Muhaimin berkomentar, dia mau bergabung dengan KIB, jika Muhaimin menjadi Capresnya. Kepercayaan diri yang berlebihan.

Golkar yang lebih besar persentase dan anggota DPR tidak mengatakan bahwa dia pasti menjadi Capresnya KIB. Apalah posisi tawar Muhaimin yang bukan anggota koalisi tersebut menawarkan capres.

Apakah suara dan jumlah anggota DPR PKB lebih banyak dari ketiga partai tersebut? Lalu apa dasarnya menyatakan membuat syarat mau bergabung dengan KIB jika Muhaimin Capresnya? KIB sudah cukup membawa Paslon Pilpres 2024. PKB bergabung hanyalah sebagai penambah saja, bukan penentu syarat ambang batas.

Pertemuan dengan Prabowo yang akan membentuk koalisi ini, mungkinkah Muhaimin menjadi Capres dan Prabowo Cawapresnya? Sudah dealkah mereka menjadikan Muhaimin menjadi Capres? Bukankah pertemuan itu digagas untuk memastikan bahwa Prabowo memiliki kendaraan politik yang cukup memenuhi ambang batas Pilpres menjadi Capres? Sulit bagi Muhaimin untuk  menjadi Bacapres saja.

Jika, hasil survey, dukungan NU dan koalisi tidak menjamin Muhaimin mencadi Bacapres, lalu bagaimana mimpi menjadi presiden? Menjadi Bacapres saja sudah susah. Menjadi Capres semakin sulit. Apalagi menjadi presiden? Itu tiga tahapan yang harus dilalui. Bacapres, Capres dan presiden. 

Berdasarkan uraian diatas, patut kita duga bahwa mimpi PKB dan Muhaimin menjadi presiden masih sebuah impian dalam dunia mimpi. Tapi tidak ada yang mustahil dan mustahal dalam dunia politik kita. Mana tahu Republik Indonesia berubah menjadi Republik Mimpi dan Muhaimin Iskandar menjadi presiden, siapa yang tahu?

Jika mimpi itu terjadi, barulah kita harus menaruh  hormat dan mengakui pernyataan Wakil ketua Umum PKB di awal tulisan ini. Muhaimin harus menjadi Capres. Mereka tidak rela Muhaimin menjadi Cawapres.

Menjadi Cawapres saja tidak berkenan, apalagi Wapres. Padahal Wapres itupun mungkin masih sebuah mimpi yang diimpikan. Tidak apalah, bermimpi itu juga adalah hak. Tidak boleh dilarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun