Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Luhut, dari Covid-19 ke Migor, Bergelut Menjadi Menteri SaLuhut (Semuanya)?

25 Mei 2022   07:52 Diperbarui: 25 Mei 2022   08:03 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hubungan baik dan chemistry antara presiden dan menterinya tak mungkin sama. Rasa saling percaya antara presiden dengan menteri tidak sama juga. Hubungan ini akan berkaitan dengan kepercayaan. Hubungan baik dan kepercayaan ini sangat erat kaitannya dengan perintah dan penugasan. Presiden Jokowi patut kita anggap sebagai orang yang paling tahu kapasitas dan kemampuan para menterinya.

Jika kita menganggap bahwa Luhut menjadi menteri saluhut, itu semua tergantung kepada presiden Jokowi. Memberikan perintah kepada Luhut adalah kewenangan presiden. Kita sudah melihat hasil penanganan Covid-19 Jawa dan Bali. Kini mereda. Jika Luhut dibawah perintah Jokowi untuk  meredakan masalah minyak goreng, apakah itu salah? Manatahu Luhut bisa meredakanya dengan strategi yang tepat, kenapa tidak kita tunggu?

Kritik dan keberatan boleh diajukan terhadap penunjukan Luhut mengurus saluhut. Tapi biarkan jugalah Presiden Jokowi membuat perintah dan tugas kepada menterinya sesuai kewenangannya. Mana tahu, masalah minyak goreng bisa cepat selesai seperti  meredakan Covid-19 Jawa dan Bali dan juga di seluruh Indonesia.

Kiranya kasus minyak goreng yang licin ini tidak membuat Jokowi dan Luhut tergelincir, namun biarlah masalah minyak goreng yang tergelincir. Harapan kita Luhut bisa menghentikan goreng menggoreng harga minyak goreng, dan biarlah para penggoreng itu yang digoreng sampai gosong dan tercoreng. Kiranya itu terjadi, karena itulah harapan kita saluhut (semuanya) masyarakat Indonesia. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun