Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puan Maharani Mengejar Popularitas yang Menjauh?

4 Mei 2022   06:56 Diperbarui: 4 Mei 2022   07:03 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kini dan disini, Puan Maharani hanya melontakan sindiran kepada orang ganteng, namun tidak bisa bekerja. Padahal para orang ganteng itu sedang bekerja keras. Dalam bidang kerjanya dan di medsos untuk memelihara popularitas dan elektabilitasnya.

Melontarkan sindiran sepertinya kurang efektif untuk meningkatkan popularitas. Mungkin Puan Maharani dan tim kerjanya perlu mencari strategi komunikasi yang efektif untuk bisa memperoleh popularitas.

Dulu ada sebuah film yang terkenal berjudul, 'Kejarlah Daku, Kau Kutangkap'. Sekiranya Daku itu adalah popularitas, maka seharusnya Puan mengejar popularitas, popularitas menangkapnya. Tapi kenapa Puan menengejar popularitas dengan teknik sindiran dan baliho, popularitasnya kok menjauh?

Perlu dicari, apa masalah antara Puan Maharani dengan popularitas ini. Mungkin pernah ada masalah antara Puan dengan popularitas. Jika ada kesalahan Puan dan timnya terhadap popularitas, maka kini saatnya mohon maaf lahir dan batin, mumpung lagi lebaran, mana tahu popularitasnya masih  berkenan memaafkan dan akhirnya dia berkenan  menyatu dengan Puan Maharani.

Jika popularitas itu terus menjauh dan mungkin sudah parah kekesalannya kepada Puan Maharani, lalu bagimana?  Puan  yang mempunyai darah biru politik dan sudah diberi  kesempatan menjadi Menko PMK dan Ketua DPR tak memanfaatkan untuk memperoleh popularitas, terus bagaimana?

Mungkinkah Puan Maharani legowo kepada kadernya Ganjar Panowo? Atau terus resah nelongso, melontarkan sindiran kepada orang ganteng dan yang brilian di medsos? Bisakah dia meminta kader pendukungnya jangan memilih orang yang ganteng dan tidak bisa bekerja, sementara dirinya yang cantik juga terkesan tak bisa bekerja? Mari kita tunggu dan lihat. Pilpres 2024 akan memberikan jawabannya. Mari bersabar menunggu. Orang sabar dikasihani Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun