Amien Rais Menggoreng Isu 3 Periode, Jokowi Mematikan Kompornya.
Amien Rais dengan semangat menggebu-gebu menggoreng isu 3 periode berdasarkan asumsi dan dugaan. Sangat menyedihkan, memang. Seorang mantan Pakar atau ahli Timur Tengah, Prof Dr Amien Rais, kini terjebak menjadi penduga dan penyebar ketidaktahuan.
Jika biasanya pakar membantu masyarakat  dengan edukasi , sehingga apa  yang belum diketahui menjadi tahu. Pakar yang mengedukasi akan mencerdaskan rakyat. Lalu bagaimana kalau seorang pakar berubah menjadi pengedar isu dan dugaan tanpa dasar pengetahuan yang jelas? Masyarakat akan menjadi masyarakat yang bodoh dan gampang melakukan penyebaran hoaks. Pakar saja sudah begitu, apalagi masyarakat yang tidak terdidik.
Simak saja apa yang disampaikan Amien Rais dalam YouTube Channel Officialnya yang diunggah Sabtu, 13/3/2021.
"Jadi mereka  akan mengambil langkah pertama Sidang Istimewa MPR yang mungkin 1-2 pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu,"  demikian pernyataannya.
Bisakah kita membayangkan seorang pakar sekaliber Amien Rais bisa menggoreng isu 3 periode dengan dugaan dan ketidak tahuan. Inilah faktanya. Mungkin bisa kita dengar dan putar sendiri channel tersebut.
Lalu, apa sikap Presiden Jokowi terhadap penggorengan isu tersebut? Sebenarnya Desember 2019, Jokowi sudah menegaskan, dia tidak berminat. Namun karena isu tersebut dihembuskan dan digoreng lagi, maka Jokowi kembali menegaskan sikapnya melalui Youtube Sekretariat Presiden 15 Maret 2021.
Dia tidak tertarik dan dan tidak berminat menjadi presiden 3 periode seperti isu yang sedang berhembus akhir-akhir ini. Penekanan 'tidak tertarik dan tidak berminat' menegaskan bahwa itu tidak dari keinginannya. 'Seperti isu yang sedang berhembus akhir-akhir ini', menegaskan bahwa ini adalah isu yang dihembuskan untuk menjadi topik yang dibahas dimana-mana. Namanya isu cepat menjalar kemana-mana.
Kalau kita ibaratkan hal yang terjadi ini adalah proses masak-memasak, maka Amien Rais sedang menggoreng isu 3 periode ke Presiden Jokowi. Dia berharap penggorengan ini akan panas dan membuat Jokowi gosong. Namun apa daya, Â Presiden Jokowi ibaratnya mematikan kompor yang dgunakan Amien Rais untuk menggoreng isu ini. Kompor mati, minyak penggorengan dingin, dan penggorengnya kecele.
Terpaksa harus berpikir ulang lagi, mencari penggorengan dan kompor yang masih hidup. Mencari isu dan dugaan baru lagi, kelak dapat menghangatkan dan membuat gosong. Ini dibutuhkan untuk membangun citra baru demi elektabilitas partai yang baru didirikan. Tanpa isu yang hangat, maka elektabilitas dan nama partai ini tidak akan muncul.
Isu tentang Jokowi tentu saja isu yang seksi dan menarik perhatian masyarakat. Tak perduli itu positif atau negatif, yang penting terkenal. Tak perduli apakah ini dibutuhkan masyarakat atau tidak. Dan sepertinya perlu menyimak apa kata Jokowi, "Jangan membuat kegaduhan baru, kita saat ini tengah fokus pada pencegahan pandemi."
Sayangnya, tokoh elit kita seperti Amien Rais, SBY, AHY bahkan Airlangga yang menteri juga ternyata masih asyik dan fokus bersafari politik dan mengembangkan isu politik untuk partainya. Bagaimana mau mengharapkan para pimpinan partai politik ini memikirkan nasib bangsa ini yang sedang berjuang pada penanganan pandemi? Mereka masih asyik sendiri dengan partainya, citra dirinya dan elektabilitas dirinya.
Jadi kelasnya sudah berbeda. Amien Rais masih mencari kedudukan partai Ummat yang baru didirkannya. AHY masih sibuk mempertahankan kedudukannya sebagai Ketum PD. Airlangga asyik mencari kendaraan tumpangan Pilpres 2024. Nyaris tak ada waktu memikirkan rakyat dan penanganan pandemi? Inipun sudah kekurangan waktu. Belanda sudah dekat, eh Pilpres, sudah dekat. Tinggal 3 tahun lagi, bukan 3 periode lagi.
Jokowi fokus memikirkan penanganan pandemi dan memikirkan nasib rakyat, bukan lagi dirinya. Habis dua periode, nanti pasti banyak kegiatan yang bisa dilakukannya. Mau kembali menjadi tukang kayu, atau pengusaha lagi, atau cukup menjadi penasehat dua walikota, anak dan menantu, bisa sajalah.
Penggorengan Amien Rais tentang isu 3 periode diharapkan berhenti, karena kompor masaknya sudah dimatikan Jokowi. Jokowi butuh kompor itu untuk penanganan pandemi. Â
Harapan kita, Amien Rais bisa mencari penggorengan baru, sekedar mengingatkan saja, mungkin sesuai kepakarannya  tentang Timur Tengah. Misalnya bagaimana kebijakan Arab Saudi tentang Umroh dan haji, bagaimana nuklir Iran, bagaimana Perang di Yaman.  Banyak isu di Timur Tengah yang tidak habis-habisnya untuk dibahas dan isunya terus hangat. Itu sajalah dibahas dan dibuat isu pak Amien. Semoga.
Salam hangat.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H