Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KLB Partai Demokrat Kisruh, Bakal Rusuh atau Menjadi Solusi?

5 Maret 2021   14:40 Diperbarui: 5 Maret 2021   14:43 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KLB Partai Demokrat Kisruh, Bakal Rusuh atau Menjadi Solusi?

Babak baru sudah dimulai lagi. Hari ini bakal digelar Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sibilangit Deli Serdang. DPP PD yang dipimpin AHY menyebut ini sebagai KLB Illegal. Tidak memiliki legal standing. Damrizal dkk menyebut ini KLB sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh Partai Demokrat.

Kisruh PD ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Saling menuding. Yang terakhir tudingan terhadap Moeldoko dan Jokowi disampaikan dalam jumpa pers 1 Pebruari 2021 oleh AHY dalam jumpa pers. Lalu dia melayangkan surat ke Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi, apakah benar Pak Lurah mendukung pengambil alihan jabatan Ketum PD dari AHY.

Terakhir SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi turun gunung. Membuat penjelasan dan menuding Moeldoko, tetapi menyatakan Presiden Jokowi tidak terlibat. Menembak Moeldoko, mengurangi resistensi dengan menyebut Jokowi tidak terlibat.

Lalu, kenapa KLB ini seakan tak berhenti? Dan bahkan berjalan lancar dan akan dilakukan hari ini di Sibolangit Deli Serdang Sumatera Utara? Apakah KLB yang pro kontra ini akan kisruh dan bahkan akan menjadi rusuh? Teringat dulu Kongres PDI di Medan yang didukung pemerintah diseruduk oleh pendukung Megawati.

Apakah KLB Damrizal dkk ini akan diseruduk Pengurus Partai Demokrat se Sumut yang sudah berkumpul di Medan? Ditambah lagi beberapa pengurus DPP PD yang hadir di Medan? Ketemu pula sama Marzuki Ali di Bandara Kuala Namu. Jansen Sitindaon langsung mendatangi Marzuki Ali. Marzuki Ali mengaku sebagai undangan KLB di Sibolangit.

Tertangkap basah, kata pengurus DPP PD kepada Marzuki Ali. Apakah masih ada urusan DPP PD ke Marzuki Ali yang mereka pecat bersama enam orang yang lain? Apakah sah KLB ini jika tidak dihadiri DPP PD? Tentu ini menjadi perdebatan berdasarkan AD/ART PD.

Sepertinya penyelenggaraan KLB ini akan menyuguhkan pertandingan dan pertarungan serta adu kekuatan penyelenggara KLB dengan DPP PD yang dipimpin AHY. 

Kenapa AHY tidak turun langsung memimpin perlawanan kepada penyelenggara KLB di lokasi? Apakah mengirim pion dulu, kalau nanti pion korban, baru menurunkan gajah dan kuda seperti permainan catur? 

Bagaimana kalau sampai KLB ini sukses dan diakui pemerintah pula? Bagaimana kalkulasi AHY dan SBY dengan penyelenggaraan KLB ini?

Tanggal 7 nanti sudah akan ada ketua umum baru, kata Max Sopacua, salah seorang pendiri partai demokrat yang ikut dipecat. Sepertinya tujuh kader senior demokrat yang dipecat bekerja keras untuk mewujudkan KLB ini.

Kenapa KLB ini dilakukan di Sumatera Utara. Apakah karena Jhoni Allen Marbun (JAM) yang menjadi pemrakarsa lapangan dan bisa menjamin pelaksanaan KLB ini? Apakah betul Mabes Polri dan Polda Sumut tidak memberikan izin? Lalu kenapa sampai ribuan kader bisa hadir dan datang? Apakah benar Moeldoko akan datang dan akan terpilih dalam KLB ini?

Kenapa Moeldoko berani menantang AHY dan SBY? Apakah karena dia merasa ditekan lalu melawan? Habis takut timbul beranikah? Atau memang sudah mantap dukungan DPD dan DPC se Indonesia?

Benarkjah Jokowi tidak mau tahu dan tidak mencampuri masalah ini? Apakah nantinya, jika KLB ini sukses dan Moeldoko menjadi Ketum DPP PD, jabatan KSP akan dilepas? Berbagai pertanyaan dan spekulasi bisa muncul. Apakah serbuan Pengurus Partai Demokrat se Sumut akan berhasil menggagalkan KLB ini? Atau mereka akan kembali tanpa hasil dan KLB berjalan lancar?

Kisruh PD ini semakin meningkat. Hal ini sesungguhnya patut disesalkan. Ketika bangsa ini butuh kebersamaan untuk mengahadapi Pandemi Covid-19 dan masalah perekonomian yang diakibatkannya, malah partai demokrat kisruh dan konflik berkepanjangan tak habis-habisnya.

Sudah tidak bisa membantu bangsa ini menangani Pandemi Covid-19 dan akibat perekonomiannya, malah kisruh dan ribut melulu dengan KLB nya. Ini namanya, sudah tidak membantu rakyat, malah mengganggu rakyat. Padahal katanya berkoalisi dengan rakyat. Padahal rakyat tidak mengeri konflik di Partai Demokrat ini. Dan tidak ada manfaat dari konflik ini kepada rakyat. Rakyat tidak mau tahu siapa Ketum DPP PD ini. Rakyat ingin tahu, apa sumbangsih partai ini untuk mengurangi beban rakyat di masa Pandemi Covid-19 ini.

Kita berharap bahwa  Partai Demokrat ini bisa menyelesaikan masalah konflik internalnya dengan baik dan memberikan manfaat kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Bukan mempersembahkan KLB yang akan kisruh dan rusuh.  Apalah yang bisa diharapkan rakyat dari partai yang terus dilanda konflik internal dan rebutan jabatan Ketua Umum?

Harapan kita, PD akan menjadi partai yang modern dan terbuka, bebas konflik internal dan memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara. Bukan partai yang konflik internal berkepanjangan, kisruh dan bahkan KLB yang diselenggarakannya rusuh.  Kiranya kedamaian dan pencarian solusi bisa dicapai oleh kelompok yang berkonflik di Paretai Demokrat. Selamat berkonflik dan ber KLB dan semoga berhasil mencari solusi dan ada damai.

Salam hangat.

Aldentua Siringoringo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun