Aku bersyukur banjir air tak membuatku menderita
Tapi banjir takut membuatku merana dan ingin meronta
Melawan para kurawa yang ingin kudeta
Oh banjir air ternyata tak sedahsyat banjir takut yang mendera dan menyandera
Oh banjir takut, enyahlah dariku nan rapuh dan menderita
Biarkan aku berpeluk erat dengan kursi singgasana sementara
Aku masih punya mimpi jauh duduk di singgasana istana
Mengulang sejarah dan merengkuh cita ibunda yang terkendala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!