Kenapa nyali, pikiran, hati, dan angan mimpiku takut?
Kenapa jiwaku hampa, nelangsa dan takut?
Kenapa anak, isteri dan ayahku juga ikut nimbrung takut?
Oh, ternyata.....
Aku tak sudi milikku direbut dan diambilalih para pengecut
Aku telah diwarisi ayahku jabatan ini dan kini kupegang kuat
Aku merangkul, merengkuh dan memeluk erat
Aku dan keluargaku, apalagi ayahku dipenuhi rasa khawatir dan takut
Aku akan terpelanting dan terjerembab ke laut diseret para pengecut
Aku bakal tak punya kuasa dan wibawa sebagai pejabat
Aku akan tenggelam di dasar samudera sesat tanpa martabat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!