Sang Raja Angku Hulubalang Yesman (AHY) adalah seorang raja muda di Kerajaan di Pulau Dayang-dayang (PD), sebuah kerajaan di sebuah pulau yang indah dan  terkenal. Ayahnya Sultan Baginda Junjungan (SBJ) adalah mantan Raja yang termashyur dulu masa kejayaannya.
Raja Angku Hulubalang Yesman sebenarnya bukan nama aslinya. Karena dia anak Raja, darah biru, maka dia disebut Angku. Dia terkenal sebagai Hulubalang yang dulu melanglangbuana dan belajar sampai ke negeri asing. Yesman disebutkan karena dia orang yang patuh dan tunduk kepada ayahnya termasuk ketika dia disuruh mundur sebagai Hulubalang, maka orang menyebutnya Manusia yang patuh dan tunduk. Namun karena para anggota penguasa kerajaan ini lebih fasih berbahasa Inggeris daripada bahasa kerajaannya sendiri, maka dibuatlah namanya Yesman. Â Nama lengkapnya menjadi Angku Hulubalang Yesman. Orang menyingkatnya Raja AHY.
Suatu malam berkumpullah para panglima perang atau komandan Hulubalang meminta waktu kepada Raja AHY. Bersama mereka ada beberapa Kepala Kampung yang datang dari jauh dengan wajah capek dan lesu. Abdi dalam yang mengatur protokoler kerajaan melapor kepada Sang Raja.
  "Apa urgensinya para panglima perang dan kepala kampung harus saya terima?" tanya Sang Raja.
  "Sepertinya ini sangat penting Tuanku Raja," jawab abdi dalam.
  "Penting seperti apa?" kata Sang Raja lagi.
  "Wajah Para Panglima Perang tegang dan wajah Kepala Kampung lesu dan capek," kata Abdi Dalam.
  "Ok, suruh mereka masuk ke pendopo. Nanti saya menyusul," titah Sang Raja.
  "Baik, Tuanku Raja," kata Abdi Dalam sambil mengundurkan diri.