Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Me- dan Di-Hidup

2 Februari 2021   12:45 Diperbarui: 2 Februari 2021   12:58 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Catatan Pengantar:

Tulisan ini adalah karya dari seorang peserta Latihan Penulis Writing Is Fun (WIF) yang kami sebutkan dalam tulisan Sang Pembelajar, Belajar dan Mengajar Senin, 1 Pebruari 2021. Aldentua Siringoringo.

Belajar me- dan di- hidup

Oleh: Kristin J Siahaan

 

Terimakasih aku belajar banyak hal di awal tahun ini.

Hidup itu untuk belajar. Itulah salah satu tujuan hidup bagiku.

Yes..... belajar itu ada bentuknya juga ternyata. Bentuk pasif dan juga aktif. Dulu semasa sekolah aku hanya tau kalimat saja yang boleh pasif dan juga aktif. Tapi nyatanya belajar juga ada bentuk pasif dan aktif nih.

Dalam renunganku sore itu, aku menemukan maknanya dari rumusan kalimat pasif yaitu imbuhan di-...

Belajar karena dimarahi

Belajar karena dicaci

Belajar karena dibuli

Eits walaupun pasif tapi tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya ada makna "untuk" dibaliknya. Untuk menjadi lebih baik tentunya. Tapi, jika kita gagal mengambil pesan dibalik "cap"  yang diberi orang, disana kita justru akan berjalan lebih jauh dari usaha (untuk lebih baik) untuk menjadi yang lebih.

Tapi belajar untuk aktifnya adalah seperti kalimat aktif yang rumusannya adalah menggunakan imbihan me-

Belajar mencangkul

Belajar menanam

Belajar mencari

Belajar mencintai

Belajar menemukan

Belajar menahan

Belajar bersabar

Belajar melawan (sakit, bosan, pesimis, nething).

Aku suka dengan kata belajar.

Entah orang mungkin memandangku berarti hidupku terlalu serius

Yaps. Aku suka juga dengan kata serius.

Mungkin memang benar anggapan orang ini.

Hidup perlu diseriusi.

Yakin gak?

Kalau gak serius. Masak kita mau makan, minum, sekolah.

Karena sekolah meski serius untuk mendapat sesuatu yang baik bahkan yang terbaik.

Bahkan untuk berkendara juga harus serius karna apa?

Karena jika tidak tentu anda akan tabrakan ya gak sih?

Tapi walau serius bukan berarti aku gak menikmati hidup dong. Wets. Ini tetap dan pasti. Aku juga senang tertawa. Bahkan sampai dianggap orang kayak orang gila.

Intinya seriusi hidupmu untuk menciptakan kebahagiaan. Karena orang yang gak mau belajar menseriusi sesuatu takkan pernah bisa memahami apa artinya proses. Sekian.

01 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun