Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir Out of The Box

2 Februari 2021   07:30 Diperbarui: 2 Februari 2021   07:44 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Catatan Pengantar:

Tulisan ini adalah karya dari seorang peserta Latihan Penulis Writing Is Fun (WIF)  Grup yang kami sebutkan dalam tulisan Sang Pembelajar, Belajar dan Mengajar Senin, 1 Pebruari 2021. Salam hangat, Aldentua Siringoringo.

Berpikir Out of the box

Oleh: Senada Siallagan.

            Dalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung berpikir secara sempit (in the box). Kita seringnya hanya memusatkan perhatian secara mendalam pada satu sasaran dan mempersempit pilihan kita untuk memperoleh solusi lain. Jarang sekali kita berhenti sejenak, dan memperhatikan sudut pandang yang lain terhadap sesuatu (Ayu: 2019, 151). Padahal, dengan mengambil sudut pandang yang berbeda, kita akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan serta ide yang baru

Apa itu berpikir out of the box?

Cara berpikir out of the box kali pertama diperkenalkan oleh matematikawan Inggris bernama Henry Ernest Dudeney melalui sebuah teka-teki yang dia ciptakan sendiri. Selain Henry, Edward de Bono juga mengartikan cara berpikir di luar batas sebagai cara berpikir lateral. Ia berkata "Seseorang tidak dapat menggali lubang di tempat yang berbeda dengan menggali lebih dalam lubang yang sama". Ini memiliki arti bahwa seseorang tidak akan menemukan hal yang baru, hal yang tidak pernah ditemui dan dialami sebelumnya jika masih ada dalam cara pemikiran yang sama. Seseorang harus mampu keluar dari 'batas' tersebut, zona nyaman yang dimiliki, maka barulah inovasi, hal-hal baru, pengalaman, dan keberhasilan baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya bisa menghampiri seseorang.

Berpikir out of the box adalah mencari cara-cara baru, mencari peluang, jangan terbawa arus (Wilopo: 2019, 46) dan bagaimana meningkatkan produktivitas diri. Bukan hanya meningkatkan 5-10 % saja, tetapi lebih dari itu, bagaimana untuk mampu menggandakannya. Berpikir out of the box berarti ada suatu kemauan untuk berani melakukan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Dengan demikian, seseorang yang mampu berpikir out of the box mampu menciptakan sesuatu yang berbeda, yang baru dan memiliki nilai yang lebih. Apa pun bidang yang kamu sukai, dengan berpikir seperti ini akan membuatmu lebih maju dibanding yang lain. Karena, seseorang yang mampu berpikir out of the box mampu untuk mengimplementasikan sesuatu yang biasa menjadi yang luar biasa.

Tujuan berpikir out of the box

Berpikir out of the box menjadikan seseorang "lain daripada yang lain" dan menonjol. Ia pun berani mengambil resiko melangkah menghadapi tantangan. Orang yang sukses biasanya memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan mengidentifikasi peluang yang ada. Orang yang ingin sukses dituntut untuk terus berpikir out of the box saat menghadapi tantangan (Chen: 2014, 39).

            Cara berpikir out of the box memungkinkan seseorang untuk:

  • Menyaring konsep yang kompleks menjadi gambar yang lebih sederhana;
  • Mencari cara untuk menyelesaikan masalah secara lebih inovatif, tanpa batasan;
  • Mencari insiatif untuk bekerja -- tidak hanya menunggu instruksi dari orang lain;
  • Mampu melihat peluang saat orang lain melihat hal itu sebagai masalah;
  • Ketika menemui tantangan, ia tidak merasa dikalahkan. Tantangan justru memacunya, bukan menghambatnya.

Berbagai langkah berpikir out of the box

Adapun berbagai langkah berpikir out of the box yakni sebagai berikut:

  • Keluar dari zona nyaman

Jika sudah terbiasa menikmati dan terbuai oleh zona nyaman, orang cenderung untuk tidak berpikir tentang inovasi. Pada saat seseorang menikmati suatu posisi in the box, kemungkinan ia tidak mau melihat adanya berbagai peluang untuk menemukan berbagai terobosan baru atau peningkatan atas level atau taraf hidupnya. Maka, jika seseorang ingin bisa melihat dan berpikir di luar kebiasaan, beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman, berpikir keluar dari kebiasaan yang sudah ada (Ananta: 2018, 70).

  • Harus meninggalkan keraguan
  • Acap kali keraguan berhasil membuat seseorang kembali berpikir in the box karena adanya keraguan apakah berbagai hal yang ada dalam out of the box bisa memberikan suatu inovasi baru dalam pekerjaan. Berbagai keraguan perlu ditinggalkan, sebab segala hal di dunia ini memang memiliki resiko masing-masing. Jadi, kalau ingin membuat sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh orang lain, kita harus meninggalkan keraguan itu (Lesmana & Susanto: 2017, 8).
  • Bersikap terbuka, mendengarkan dan bersedia menerima pendapat orang lain

Orang-orang yang berpikir dengan cara in the box ialah orang-orang yang tidak mau menerima ide, gagasan dari orang-orang di sekitarnya. Sering sekali mereka menganggap bahwa ide tersebut tidak akan bekerja. Oleh karena itu, orang yang berpikir out of the box harus memiliki kerendahan hati untuk membuka diri, menerima pendapat, ide dan buah pikiran dari orang lain, kemudian mengolahnya dengan berbagai cara berpikir yang berbeda. Barangkali berbagai pendapat orang lain tersebut bisa lebih berguna.

  • Siap berpikir dan bekerja di luar kebiasaan
  • Albert Einstein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil yang berbeda dengan cara yang sama". Tindakan untuk siap berpikir dan bekerja di luar kebiasaan akan menghadirkan pemimpin masa depan yang cemerlang. (Lesmana & Susanto: 2017, 5)

Berpikir out of the box: kisah perjumpaan perempuan Samaria dengan Yesus (Yoh. 4:21-26)

Berpikir out of the box agaknya suatu ajakan agar masyarakat keluar dari cara pandang dan pola pikir yang lama. Out of the box dapat hadir ketika adanya perjumpaan kreatif yang senantiasa membawa perubahan dalam hidup kita dan dalam lingkungan kita. Contoh dari berpikir out of the box itu sendiri ada dalam Alkitab dapat kita lihat ketika perjumpaan perempuan Samaria dengan Yesus (Yoh.4:21-26).

Apakah Yesus tidak tahu soal norma dan kebiasaan masyarakat setempat? Apakah Dia tidak paham soal hubungan orang Samaria dan Yudea yang tidak harmonis sejak waktu yang lama? Sudah pasti Yesus tahu dan menyadari semua itu. Dan, dia datang untuk membawa perubahan atau transformasi. Dia ingin supaya masyarakat keluar dari cara pandang dan pola pikir yang lama in the box menjadi berpikir out of the box. 

Perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria ini berbeda dengan perjumpaan dengan orang Samaria atau orang Yudea lainnya. Yesus memang mengetahui dan menyingkapkan siapa sebenarnya perempuan itu. Tetapi tujuan-Nya adalah untuk menyembuhkan dan membaharui. Yesus ingin memberi dia air hidup, yang mengalir dari dirinya terus-menerus hingga kekekalan. Yesus membukakan mata hati perempuan itu juga soal menyembah Tuhan. Dari generasi ke generasi mereka diajarkan bahwa keturunan Yakub harus menyembah Allah di atas gunung ini. Dan orang Yudea diajarkan untuk menyembah Allah di Yerusalem. Thesis: menyembah di atas gunung. Anti-Thesis: menyembah di Yerusalem. Synthesis dari Yesus: menyembah Allah bukan di gunung ini dan bukan di Yerusalem, tetapi dalam roh dan kebenaran.

Yesus membongkar kebiasaan dan cara pandang lama. Dia ingin membongkar kebiasaan dan cara pandang lama. Dia ingin membawa pembaharuan. Setelah itu, perempuan itu berubah secara total. Dia kini menjadi manusia baru. Dia tidak minder dan rendah diri. Dia kini tidak mau lagi dianggap rendah dan menutup diri terhadap khalayak ramai. Dia menjadi pribadi yang kuat, berani dan percaya diri (Sinaga: 2020, 178-179). Yesus merupakan seorang pemimpin yang memberikan suatu inovasi dan pembaharuan cakap.

Berpikir out of the box: penemuan pesawat terbang

Selain itu, dalam berpikir out of the box juga bisa kita amati dalam industri pesawat terbang. Dulu, tahun 1800-an tidak pernah orang bermimpi bahwa manusia bisa terbang. Sampai kemudian muncul Wright bersaudara. Dua orang ilmuwan kreatif ini berpikir out of the box. Karena tidak ada satu pun orang di muka bumi ini yang percaya bahwa mereka bisa terbang. Wright bersaudara justru berpikir bahwa kemungkinan itu bisa terjadi. Bagi mereka, tidak ada sesuatupun yang tidak terjadi selama mereka terus berpikir out of the box (Sebastian: 2010). Inilah ciri khas seorang pembaharu yang mampu berpikir di luar kebiasaan.

Bekal seorang pemimpin: berpikir out of the box

Pemimpin masa depan atau pemimpin yang sukses di zaman demokrasi seperti zaman sekarang ini adalah mereka yang selalu mengajak anak buahnya untuk berpikir out of the box, dan bukan menyuruh berpikir dan hanya melakukan sesuatu yang hanya sesuai dengan petunjuk dan arahannya. Pemimpin yang berpikir out of the box akan selalu senang dengan berbagai kreasi baru yang muncul dari mereka yang dipimpin (Suprayogo, 2013, 5). Bekal seorang pemimpin lahir dari berpiki out of the box yang senantiasa melahirkan inovasi. Inovasi membutuhkan orang yang memiliki mental effort dalam bentuk mindset dan behavior  produktif, berpikir  ke depan, berwawasan yang luas, memiliki kemampuan dan keterampilan pada bidang-bidang teknis tertentu, dan akrab dengan kemajuan teknologi (Prijambodo: 2018, 191).

Ciri khas dari seorang pemimpin pembaharu yakni mampu berpikir di luar kebiasaan, out of the box. Sehingga dengan demikian, mampu menghadirkan berbagai inovasi dari setiap peluang maupun tantangan yang dihadapi dalam setiap tugas yang diemban. Bahkan, lebih dari hal tersebut, kerap sekali dengan berpikir out of the box seorang pemimpin akan mampu meraih keberhasilan lebih dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Berpikir out of the box sebagai bekal seorang pemimpin harus senantiasa dilatih dengan cara mampu keluar dari zona nyaman, meninggalkan keraguan, bersikap terbuka dengan menerima dan mendengar dari pendapat orang lain barang kali pendapat mereka memberikan suatu pemikiran yang lebih baik dari pendapat pribadi serta harus mampu berani tampil beda.

Kisah seorang perempuan Samaria dan Yesus dalam Yohanes 4:21-26 adanya pembaharuan pemikiran bahwa perempuan Samaria yang awalnya terkucilkan namun menjadi pribadi yang percaya diri dan menyaksikan Kristus sebagai pemimpin sekaligus pembaharu yang memiliki perspektif, semangat, inovasi dan kreativitas yang baru sebagai bukti berpikir out of the box. Selain itu, penemuan pesawat terbang oleh Wrigh bersaudara juga merupakan sebuah hasil dari kerangka berpikir out of the box. Lantas, kita sebagai calon seorang pemimpin di masa mendatang, hendaknya kita memiliki pemikiran out of the box juga dengan mampu memberikan pembaharuan dan gagasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun